BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan mata pelajaran
utama dimana mata pelajaran ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan
ataupun kenaikan kelas peserta didik pada setiap jenjang pendidikan.
Suatu kenyataan di lapangan, mata pelajaran Agama terutama
dalam Al-Qur’an Hadits, peserta didik mendapat nilai rendah. Isu lain yang
paling banyak dikeluhkan di lapangan adalah pelajaran Al-Qur’an Hadits kurang menarik.
Hal ini disebabkan oleh kekeliruan kita dalam mengajarkan Al-Qur’an Hadits yang
cenderung bersifat searah, dalam arti guru merupakan pusat aktivitas kegiatan
belajar mengajar di kelas, segala sesuatu bersumber pada guru karena dianggap
yang paling tahu segala sesuatu yang harus diketahui peserta didik.
Hal lain guru bersifat pasif dalam arti peserta didik lebih
cenderung dijadikan objek daripada subjek yang harus secara aktif terlibat
dalam proses belajar mengajar. Selain itu, guru hanya mengandalkan metode
ceramah yang dianggap ampuh dalam mengajarkan sesuatu yang bersifat hafalan.
Dari hasil pra survey proses belajar mengajar Al-Qur’an
Hadits di kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kecamatan Pugung Kabupaten
Tanggamus masih menggunakan cara-cara tradisional, yaitu guru menyampaikan
pelajaran, siswa mendengarkan atau mencatat dengan sistem evaluasi yang
mengutamakan pengukuran kemampuan menjawab pertanyaan hafalan atau kemampuan
verbal lainnya. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut terjadi proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji, maka
pembelajaran tidak akan dapat tercapai dengan baik. Pembelajaran yang bersifat
tradisional juga menjadikan selama ini nilai ketuntasan belajar masih jauh dari
ideal, karena di lihat dari hasil belajar nilai ketuntasan belajar Al-Qur’an
Hadits dengan KKM 65 tahun pelajaran 2013/2014 hanya berkisar 50% dari seluruh
jumlah siswa kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji yang tuntas, seharusnya
KKM yang diperoleh oleh siswa adalah 70% - 80% dari jumlah seluruh siswa.
Tabel
1.1 Rata-rata nilai ulangan harian Al-Qur’an
Hadits siswa kelas VI Masyariqul Anwar Hilian Baji Tahun Pelajaran 2013/2014
Nilai
|
Katagori
|
Jumlah
siswa
|
Persentase
(%)
|
<
65
|
Belum
Tuntas
|
10
|
50
%
|
≥65
|
Tuntas
|
10
|
50
%
|
Jumlah
|
|
20
|
100%
|
Sumber
: data pra Survey MI Masyariqul Anwar Tahun Pelajaran 2012-2013
Menurut E. Mulyasa Keberhasilan dapat dilihat dari jumlah
siswa yang mampu mencapai ketuntasan belajar minimal 65 % - 75% dari jumlah
seluruh siswa yang ada di kelas tersebut. Maksudnya yaitu sekurang-kurangnya
65% dari keseluruhan siswa yang ada di kelas tersebut memperoleh nilai 65.[1]
Salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam rangka
meningkatkan hasil belajar adalah dengan penggunaan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL). Model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits lebih
bermakna bagi siswa. Guru berperan sebagai pengarah dan pembimbing, guru lebih
banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Penerapan model
pembelajaran CTL diharapkan anak belajar menjalani sendiri, membangun pengetahuan
berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaitkannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Pendekatan kontekstual (CTL) merupakan konsep belajar
yang beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara
alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami”
sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya”. Pembelajaran
tidak hanya sekedar kegiatan menstransfer pengetahuan dari guru kepada siswa,
tetapi bagaimana siswa mampu memakai apa yang dipelajarinya itu. Oleh karena
itu, strategi pembelajaran lebih utama dari sekedar hasil. [2]
Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut tentang penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) untuk meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas VI MI
Masyariqul Anwar Hilian Baji Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Tahun Ajaran 2013/2014.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Rendahnya
hasil belajar Al-Qur’an Hadits siswa
Kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kec. Pugung Kab. Tanggamus Tahun
Ajaran 2013/2014.
2.
Metode
pembelajaran yang disampaikan guru masih konvensional.
3.
Metode
pembelajaran yang disampaikan oleh guru kurang bervariasi, sehingga siswa
merasa jenuh pada saat proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada : penerapan Model Contectual
Teaching Learning (CTL) dalam upaya meningkatakan Hasil Belajar Siswa pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi isi kandungan Hadits tentang Amal Shalih
pada siswa kelas VI Semester Ganjil MI Masyariqul Anwar Hilian Baji
Kec. Pugung Kab. Tanggamus Tahun Ajaran 2013/2014
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah penerapan model
Contectual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an
Hadits kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kec. Pugung Kab. Tanggamus
Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini antara lain: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Al-Qur’an
Hadits melalui penerapan Model Contectual Teaching Learning (CTL) pada
siswa kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kec. Pugung Kab. Tanggamus Tahun
Pelajaran 2013/2014.
F.
Manfaat
Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, manfaat yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut:
1.
Bagi
Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman
dalam melakukan pembelajaran Qur’an Hadits melalui penerapan Contectual Teaching
Learning (CTL).
2.
Bagi
Siswa
Hasil penelitian ini, diharapkan siswa bisa lebih aktif
dalam menerima pelajaran dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga hasil belajarnya lebih meningkat.
3.
Bagi
Sekolah
Hasil penelitian ini, diharapkan Sekolah dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.
0 comments:
Posting Komentar