Pages

Kamis, 10 Februari 2011

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs AL-KHAIRIYAH TALANGPADANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.          Penegasan Judul
Untuk lebih memudahkan pembahasan maupun untuk menghindarkan kekeliruan penafsiran terhadap judul skripsi :
“PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs AL-KHAIRIYAH TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009”
Maka penulis merasa perlu untuk menjelaskan dan mempertegas judul yang digarap dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.      Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu[1],
Jadi yang dimaksud dengan pengaruh dalam proposal ini adalah suatu daya yang timbul dari lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di MTs. Al-Khairiyah Talangpadang
2.      Lingkungan
Semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan[2],
Jadi yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua yang ada disekolah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa disekolah.
3.      Belajar
Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu[3], Menurut Oemar Hamalik : “Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”[4],Menurut Suparta dan Herry Noer Ali : “Belajar mengandung arti perubahan dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar”[5]
Jadi yang dimaksud dengan belajar disini adalah usaha untuk memperoleh kepandaian dalam rangka perubahan dalam diri seseorang.
4.      Sekolah
Bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya)[6], menurut Oemar hamalik sekolah adalah sesuatu lembaga yang memberikan kepada murid-muridnya yang memberikan pengajaran secara formal[7].
Jadi yang dimaksud dengan sekolah pada proposal ini adalah lembaga belajar formal yang memberikan pengajaran bagi siswa.
5.      Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti  hasil  yang  telah  dicapai [8] .   Sedangkan   pengertian  belajar  adalah
   berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.[9]
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan  prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa yang berupa penghargaan atau nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
6.      Siswa
Murid atau Pelajar[10], menurut Oemar Hamalik murid suatu organisme yang hidup, yang mereaksi, berbuat, dan sebagainya yang memiliki suatu kebutuhan, minat, kemampuan, intelek dan masalah-masalah tertentu, yang bersifat aktif dan unik[11]
Jadi yang dimaksud dengan siswa disini adalah murid atau pelajar atau manusia yang memiliki keinginan, kebutuhan dan intelektualitas.
7.      MTs Al-Khairiyah Talangpadang
Salah satu tempat pendidikan setingkat SMP, atau nama tempat peneliti melakukan penelitian di MTs. Al-Khairiyah Talangpadang.
8.      Tahun pelajaran 2008/2009
Adalah waktu penulis melakukan penelitian.
Jadi yang dimaksud PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs AL-KHAIRIYAH TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 pada proposal ini adalah : daya yang timbul dari semua yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang dalam memperoleh kepandaian di lembaga pendidikan formal terhadap hasil yang dicapai oleh siswa pada MTs Al-Khairiyah Talangpadang tahun pelajaran 2008/2009.

B.           Alasan Memilih Judul
1.            Adanya variasi nilai atau prestasi belajar siswa di MTs Al-Khairiyah Talangpadang yang masih rendah.
2.            Selain Kegiatan belajar di kelas prestasi belajar siswa sangat didukung oleh lingkungan dan kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah.

C.          Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah satu-satunya upaya untuk membentuk manusia seutuhnya, bahkan maju mundurnya suatu Negara ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan yang diberikan pada masyarakat.
Sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Mujadallah ayat
يَا أَيُّهَا اَّلذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِيْ اْلمَجَالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللهُ اَّلذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَّلذِيْنَ أُوْتُوا اْلعِلْمِ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ (المجادله : ١١)

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[12]

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran. istilah pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction, yang berarti proses membuat orang belajar.
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar.  Dalam proses pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar manusia. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa fungsi model pembelajaran pada bagaimana pelaksanaan di sekolah, khususnya di dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan.
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah, guru, kurikulum, dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses pembelajaran, pengembangan diri yang dimiliki siswa serta dalam kegiatan ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut, terutama dalam penyesuaian kurikulum dengan perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan situasi, kondisi dan lingkungan belajar, kesemuanya itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi berkualitas yang dinamis
Namun sebesar apapun usaha guru dalam menyampaikan materi pelajaran dikelas tanpa didikung oleh lingkungan belajar disekolah yang memadai maka keberhasilan prestasi belajar siswa akan terhambat.
Hasil observasi yang penulis lakukan di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun pelajaran 2008/2009, hasil belajar siswa dapat diketahui pada tabel berikut :
Tabel 1. Data Hasil Belajar siswa kelas VIII MTs Al-Khairiyah Talangpadang Kab. Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009 semester ganjil.

No
Predikat
Nilai
Jumlah
Persentase
1.
2.
3.
4.
Tinggi
Sedang
Rendah
Kurang

80 - 100
60 - 75
50
> 50
22
57
12
2
23,6%
61,2%
12,9%
2,3%

Jumlah
93
100%

Dari data diatas diperoleh gambaran bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII masih rendah. Rendah prestasi belajar disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah lingkungan belajar sekolah. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut variabel diatas. melalui sebuah penelitian yang diberi judul :
“ PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs AL-KHAIRIYAH TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

D.          Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “adakah pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009”.

E.           Hipotesis
“Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya”[13]
Menurut Suharsimi Arikunto
“Hipotesis harus didukung dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan”[14]
Berdasarkan pengertian diatas maka hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009.

F.           Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui Lingkungan sekolah.
b.      Untuk mengetahui Prestasi Belajar siswa membawa dampak dan pengaruh yang positif di MTs. Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009.
c.       Untuk Mengetahui pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009.
2.      Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna ;
a.       Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan alternatif pilihan dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan bagi siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.
b.      Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini akan menambah wawasan untuk membiasakan diri mengenali lingkungan belajar di sekolah dalam rangka peningkatan prestasi belajar.
c.       Bagi penulis sendiri, dengan adanya penelitian ini menambah wawasan atau pengetahuan khususnya dalam menyusun skripsi untuk menyelesaikan studi di STAI Ma’arif Metro – Lampung.
G.          Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini penulis akan menguraikan tentang jenis dan sifat penelitian, disamping juga membahas tentang populasi.
1.            Jenis dan Sifat penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kancah atau lapangan, (field research) yang berusaha secara maksimal mengungkapkan fakta, lapangan dan kuantitatif melalui metode ilmiah dengan teknik pengumpulan data maupun analisis data yang jelas pula.
Sedangkan sifat penelitiannya adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati[15]
Dengan demikian dapat disimpulkan penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang dapat diartikan sebagai penelitian lapangan yang berusaha untuk mengungkapkan gejala atau fenomena suatu objek tertentu sekaligus untuk mengembangkan atau mendeskripsikan fenomena tertentu sesuai apa adanya.

2.            Populasi
Populasi Menurut Hadari Nawawi dalam Metodologi Penelitian Pendidikan yang dikutip oleh S Margono “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.”.[16]
Populasi Menurut Suharsimi Arikunto : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus”[17]
Berdasarkan  pendapat  diatas maka yang dimaksud dengan populasi adalah sejumlah individu yang diteliti dalam suatu penelitian, sehingga penulis menentukan populasi penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VIII yang berjumlah 93 siswa di MTs. Al-Khairiyah jadi penelitian ini adalah penelitian yang kurang dari 100 orang, semua populasi akan diteliti jadi penelitian ini adalah penelitian populasi.


3.      Metode Pengumpulan Data.
a.      Metode Observasi.
Menurut S. Margono observasi adalah “Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.”[18]
Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa observasi adalah melaksanakan pengamatan kepada objek yang akan diselidiki dengan sistematis.
Metode ini digunakan sebagai penunjang untuk mengamati dan mengadakan pencatatan tentang jumlah siswa dan guru, mengamati tentang keadaan lingkungan belajar siswa di rumah
Adapun yang menjadi sasaran dari metode ini adalah Kepala Sekolah, Kepala Staf Tata Usaha, dan orang tua siswa.
b.      Metode Interview
Metode Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif.[19]

Dari kutipan tersebut maka Metode Interview merupakan suatu metode yang dilakukan penelitian untuk mengumpulkan suatu keterangan, fakta atau data melalui tanya jawab langsung atau berhadap muka dengan orang yang dibutuhkan, metode ini di tujukan kepada kepada sekolah staf TU dan kepegawaian dan Siswa untuk mengetahui proses belajar mengajar.
c.       Kuesioner
Yang dimaksud kuesioner adalah proses pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden agar dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Jenis kuesioner yang dipakai di dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung dan tak langsung . Kuesioner langsung yaitu “daftar pertanyaan yang diajukan kepada seseorang untuk meminta keterangan kepada dirinya sendiri” [20]. Kuesioner tak langsung adalah “daftar pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang untuk meminta keterangan untuk orang lain” [21]
Kuesioner ini ditujukan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa yang menjadi objek penelitian.
d.      Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Didalam penggunaan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen rapat, agenda, catatan harian dan sebagainya.[22]
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan catatan sejarah singkat MTs Al-Khairiyah Talangpadang Kabupaten Tanggamus, keadaan sarana prasarana gedung, keadaan guru dan prestasi belajar siswa maupun benda-benda lain yang dapat dicatat dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap data mendetail

4.      Metode Analisis Data
Untuk  mengetahui  analisis  data  kualitatif  berupa  angka-angka yang
diperoleh melalui test maka peneliti menggunakan Rumus Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
rXY               : Angka indeks korelasi “r” Product Moment
n                 : Number of Cases (jumlah siswa diteliti)
åXY          : Jumlah hasil perkalian skor X dan Y
åX             : Jumlah skor X
åY             : Jumlah skor Y [23]



[1] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta, Balai Pustaka,1998 hal 747
[2] Ibid, 1998 Hal 596
[3] Ibid, 1998 Hal 14.
[4] Oemar Hamalik, Op.Cit, Hal  27
[5] Suparta, Herry Noer Ali, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Amissco, 2002 Hal 27
[6] Ibid, 1998 Hal 892
[7] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,Jakarta, Bumi Aksara, 2001, Hal  8
[8] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998 Op.Cit Hal 787
[9] Ibid, 1998 Hal 14
[10] Ibid, Hal 951
[11] Oemar Hamalik, Op.Cit, Hal  101
[12] Rifa’i Moh, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang, Wicaksana, 1994, Hal 910
[13] S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2007, Hal 63
[14] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik,Yogyakarta, Rineka Cipta, 2006 Hal 66
[15] S Margono, Op.Cit, Hal 36
[16] Ibid, 118
[17] Suharsimi Arikunto., Op.Cit. hal 115
[18] S. Margono, Ibid, 158
[19] Ibid, 165
[20] Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 2, UGM Press, Yogyakarta, 1978, hal 156
[21] Ibid, hal 175
[22] S. Margono ,Op-Cit, 2007, Hal 181
[23] Ibid, Hal 209

0 comments:

Posting Komentar