Pages

Senin, 27 April 2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST MELALUI METODE READING ALOUD SISWA KELAS IV MI. AL-KHAIRIYAH SINARBANTEN KECAMATAN TALANGPADANG KABABUPATEN TANGGAMUS

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikapnya,kecakapannya dan kemampuannya.[1]
Mengajar adalah suatu proses mentransfer pengetahuan, nilai, dan ketrampilan, serta mengembangkan potensi anak. Di sini kegiatannya termasuk menciptakan situasi belajar, mengorganisasikan lingkungan, memunculkan kegiatan belajar, membimbing, mentransfer kebudayaan serta menanamkan nilai-nilai keutamaan.[2] Dalam konsep itu tersirat bahwa peran seorang guru adalah pemimpin belajar (Learning Manager) dan fasilitator proses membelajarkan siswa.[3]
Dari hal ini, prosees belajar mengajar merupakan inti pendidikan dengan guru sebagai pemegang kendali utama, sehingga guru dituntut untuk mempunyai kompetensi memadai yang mampu mengelola proses belajar mengajar dengan baik. Dengan kata lain, keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Al Qur’an Hadits sebagai unsur mata pelajaran agama Islam pada madrasah memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang Al Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam. Di dalamnya menekankan keutuhan dan keterpaduan ranah kognitif, afektif dan psikomotor.[4] Pelajaran ini diberikan kepada siswa dalam rangka untuk mengarahkan pemahaman dan penghayatan isi yang terkandung di dalam sumber ajaran Islam tersebut, yang di harapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari hari yaitu dalam perilaku yang memancarkan iman dan takwa kepada Allah SWT sesuai dengan ketentuan Qur’an dan Hadits.
Al Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna, diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten.[5]
Islam memberikan perhatian yang besar terhadap umatNya untuk membaca Al Qur’an, sehingga tidak ada masyarakat jahiliyah modern. Dalam mendalami Islam tentunya harus memahami Al Qur’an sebagai dasar pertamanya, yaitu membacanya. Melalui aktivitas membaca yang dimulai dengan membaca huruf per hurufnya, ayat per ayatnya, yang dikembangkan dengan “memahami” maknanya, maka seseorang dapat memetik petunjuk yang tersimpan didalamnya, sehingga mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan observasi terhadap proses pembelajaran Qur’an Hadits yang berlangsung di kelas IV  MI Al-Khairiyah Sinarbanten menunjukkan para peserta didik banyak yang belum mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, apalagi mengetahui dan menghayati maknanya. Pembelajaran yang di lakukan banyak menggunakan metode ceramah tanpa didukung adanya variasi, sehingga terkesan monoton, kurang melibatkan siswa secara aktif. Proses pembelajaran semacam ini menimbulkan kecenderungan siswa pasif dalam belajar sehingga penguasaan materi pelajaran pun rendah.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada kelas siswa kelas IV MI Al-Khairiyah Sinarbanten Talangpadang pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV masih terdapat kesulitan dalam pelajaran tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan atau evaluasi sebelum dilakukan penelitian masih kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1  Prosentase ketuntasan belajar Al-Qur’an Hadits siswa kelas IV MI Al-Khariyah Sinarbanten Talangpadang Tahun Pelajaran 2013/2014
Nilai KKM = 60
Jumlah siswa
Persentase (%)
< 60
25
73,53
≥60
9
26,47
Jumlah
34
100%
Sumber : Hasil Pra-survey tanggal 23 Juli 2013
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60 hanya sebesar 26,47%. Sementara itu guru menginginkan nilai yang memuaskan dengan target semua siswa dapat menyelesaikan dan memenuhi standar ketuntasan minimal mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yaitu 60 dengan prosentase 75%,
Dalam dinamika semacam itu, berbagai pendekatan metode perlu diupayakan sebagai alternatif pemecahan. Posisi ini berhadapan dengan universal ajaran Islam yang selalu bisa mengimbangi perkembangan zaman, sehingga peneliti memandang pentingnya metode alternatif untuk menanamkan nilai- nilai pendidikan Islam. Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan dimana pengajaran berlangsung.[6] Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadits di IV MI AL-Khairiyah Sinarbanten yaitu melalui penerapan metode reading aloud. Metode reading aloud merupakan suatu strategi yang efektif untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Metode ini bertujuan untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif secara individu.[7]
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist melalui Metode Reading Aloud siswa kelas IV MI. Al-Khairiyah Sinarbanten Kecamatan Talangpadang Kababupaten Tanggamus”.


file lengkap "disini"
password "azkiablog"

0 comments:

Posting Komentar