Pages

Kamis, 10 Februari 2011

KORELASI PENGUASAAN MUFRODAT DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII DI MTS AL-KHAIRIYAH TALANGPADANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.          Penegasan Judul
Untuk lebih memudahkan pembahasan maupun untuk menghindarkan kekeliruan penafsiran terhadap judul skripsi :
“KORELASI PENGUASAAN MUFRODAT DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII DI MTS AL-KHAIRIYAH TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009”
Maka penulis merasa perlu untuk menjelaskan dan mempertegas judul yang digarap dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.      Korelasi
Hubungan timbal balik atau sebab akibat[1].
Dari pengertian di atas, maka korelasi dalam proposal ini adalah mengandung maksud hubungan tumbal balik antara penguasaan mufrodat dengan prestasi belajar Bahasa Arab.
2.      Penguasaan
Proses, cara, perbuatan menguasai atau menguasakan; pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan[2],
Yang dimaksud penguasaan dalam proposal ini adalah cara menguasai atau memahami penggunaan mufrodat (Kosa kata) dalam Bahasa Arab
3.      Mufrodzat
Dalam bahasa Indonesia disebut kosakata perbendaharaan kata[3]
Kosa kata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosa kata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosakata.[4]

Yang dimaksud kosa kata adalah susunan huruf yang membentuk suatu kata yang dapat difahami oleh orang lain dan menjadi suatu alat komunikasi bagi seseorang.
4.      Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil yang telah dicapai[5]. Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.[6]
Menurut Oemar Hamalik :
“Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”[7]


Menurut Suparta dan Herry Noer Ali :
“Belajar mengandung arti perubahan dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar”[8]
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan  prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa yang berupa penghargaan atau nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
5.      Bahasa Arab
Bahasa adalah Sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri;[9], Arab adalah nama bangsa di jazirah arab dan timur tengah[10], yang dimaksud dengan Bahasa arab dalam penelitian ini adalah Mata pelajaran yang diajarkan di MTs AL-Khairiyah Talangpadang.
6.      MTs Al-Khairiyah Talangpadang
MTs (Madrasan Tsanawiyah) adalah satuan pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Al-Khairiyah adalah salah satu yayasan yang ada di Indonesia yang berpusat di Citangkil Kotip Cilegon Banten yang menyelenggarakan pendidikan dari tingkat MI/SD sampai dengan Perguruan Tinggi, Talangpadang adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabpuaten Tanggamus Propinsi Lampung
Jadi yang dimaksud dengan MTs Al-Khairiyah Talangpadang adalah Satuan pendidikan setingkat SMP dibawah yayasan Al-Khairiyah yang terletak di Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus.
7.      Tahun pelajaran 2008/2009
Adalah waktu penulis melakukan penelitian.
Jadi yang dimaksud dengan judul proposal skripsi Korelasi Penguasaan Mufrodat Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII Di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009 ini adalah hubungan timbal balik dari suatu proses pemahaman kosakata bahasa arab dengan hasil belajar yang dicapai siswa MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009.

B.           Alasan Memilih Judul
1.            Adanya variasi nilai atau prestasi belajar mata Pelajaran Bahasa Arab di MTs Al-Khairiyah Talangpadang yang masih rendah.
2.            Hasil belajar siswa akan lebih baik apabila sub kompetensi yang ada pada suatu mata pelajaran dapat dituntaskan.
3.            Betapa tinggi dan pentingnya mata pelajaran Bahasa Arab untuk dipelajari karena membahas cara mempelajari bahasa yang digunakan untuk memahami ajaran-ajaran Islam yang tersurat dalam al-Qur’an dan Hadist.

C.          Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar menyiapkan peserta didik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai-nilai luhur budaya bangsa sehingga membentuk manusia yang berkualitas. Pemenuhan tuntutan tersebut, ditempuh jalur pendidikan. Jalur pendidikan merupakan media yang efektif.
Pendidikan bertujuan agar budaya yang merupakan nilai-nilai luhur budaya bangsa dapat diwariskan dan dimiliki oleh generasi muda. Agar tidak ketinggalan zaman senantiasa relevan dan signifikan dengan tuntutan hidup. Diantara sekian banyak budaya yang perlu diwariskan kepada generasi muda adalah bahasa, karena bahasa marupakan alat yang sangat penting untuk berkomunikasi.
Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter, yang kemudian lazim ditambah dengan yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Bagian utama dari definisi di atas menyatakan hakekat bahasa itu, dan bagian tambahan menyatakan apa fungsi bahasa itu.
Menurut Aristoteles sebagaimana dikutip oleh Sumarsono, bahasa adalah alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. Artinya, bahasa baru ada kalau sesuatu yang ingin diungkapkan, yaitu pikiran atau perasaan. Dengan kata lain, pikiran mempengaruhi bahasa.[11]

Pada era globalisasi sekarang ini, semakin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan sekarang ini, adalah banyak para ahli yang bergerak dalam bidang teori dan praktik bahasa. Mereka menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
Fungsi bahasa selain sebagai alat komunikasi dan penghubung antara manusia, juga masih banyak fungsi yang lainnya. Di antaranya adalah bahasa merupakan pendukung yang mutlak dari pada keseluruhan pengetahuan manusia. Tidak suatu bidang ilmu apapun yang disampaikan dengan efisien, kecuali lewat media bahasa, dalam kebanyakan bidang pengajaran bahasa sebagai alat penyampaian adalah yang paling penting dan mutlak diperlukan.
Bahasa juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa seseorang. Maksudnya, bahwa bahasa dapat mengekspresikan perasaan yang signifikan maupun yang tidak signifikan serta dapat menuangkan keindahan- keindahan sehingga dapat diketahui, diketahui dan dirasakan oleh orang lain. Di samping bahasa dipakai untuk interaksi individual, antar generasi juga antar angkatan.
Setiap negara mempunyai bahasa nasional sendiri-sendiri. Biasanya bahasa itu tersusun dari bahasa-bahasa daerah yang ada, sehingga memungkinkan adanya penggunaan dua bahasa atau lebih dalam berkomunikasi. Masyarakat Indonesia mengenal berbagai macam bahasa ketika masih kanak-kanak dikenal bahasa ibu yaitu bahasa daerah, setelah masuk sekolah menengah diajarkan bahasa-bahasa asing pada sekolah-sekolah umum. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang utama, sedang pada sekolah-sekolah Islam dan pondok pesantren menambah pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran bahasa asing yang harus dipelajari juga. Tidak mengherankan jika bahasa Arab jarang dikenal atau belum memasyarakat di kalangan masyarakat Indonesia meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam, bahasa Arab merupakan bahasa Islam dan bahasa internasional.
Lebih khusus lagi bahasa Arab adalah bahasa Islam, bahasa orang-orang Indonesia yang mustahil dapat mendalami ajaran-ajaran Islam itu tanpa menguasai bahasa Arab dengan baik.
Bahasa Arab sebagai bahasa yang hidup, baik berbentuk klasik atau kuno maupun yang modern (klasik, susah dipahami, modern mudah dipahami) mempunyai kegunaan yang penting dalam agama, ilmu pengetahuan dalam pembinaan dan pembentukan kebudayaan nasional, bukan hubungan internasional. Namun sebagai siswa maupun mahasiswa yang belajar bahasa Arab mengeluh bahwa, bahasa Arab adalah bahasa yang sulit (sukar) bahkan memandangnya sebagai momok. Hal demikian itu menjadi tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya sekolah-sekolah agama.
Berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa Arab MTs Al-Khairiyah Talangpadang diketahui bahwa Prestasi belajar bahasa Arab siswa masih rendah. Hal ini ditunjukan dengan masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai rendah pada pelajaran Bahasa Arab semester ganjil Tahun Pelajaran 2008/2009.
Tabel 1. Data Pra Survey tentang penguasaan mufrodzat dan Prestasi Belajar yang diambil secara acak sejumlah 10 Orang kelas VIII MTs Khairiyah Talangpadang Kab. Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009 semester ganjil.

No
Nama Siswa
Penguasaan Mufrodzat
Prestasi Belajar
1
Alfiyah
Sedang
60
2
Anisah
Kurang
50
3
Feri Irawan
Sedang
60
4
Hifzi Harisandi
Sedang
65
5
Mardianah
Baik
90
6
Masud
Sedang
60
7
Sri Wahyuni
Baik
70
8
Ulan Sujuwitasari
Kurang
55
9
Sofiyati
Baik
70
10
Santi Susanti
Sedang
65

Keterangan :
Baik        : nilai >70 Penguasaan Mufrodat cukup tinggi dan prestasi belajar memuaskan
Sedang   : nilai >55 Penguasaan Mufrodat cukup dan prestasi belajar cukup
Kurang   : nilai 50 Penguasaan Mufrodat kurang dan prestasi belajar kurang
Dari tabel di atas maka nampak jelaslah bahwa penguasaan mufrodat dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Arab telah tercapai. Adapun dari segi prestasi yang dicapai siswa MTs. Al-Khairiyah Talangpadang pada mata Pelajaran Bahasa Arab sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2
Nilai Semester Ganjil Mata Pelajaran Bahasa Arab Di Kelas VIII MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009
No
Nilai
Jumlah
Persen
1
70
5
5,38%
2
60
41
44,09%
3
50
47
50,54%

JUMLAH
93
100%
Sumber : Analisa hasil ulangan harian pada MTs. Al-Khairiyah Talangpadang
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa yang mendapat nilai 70 sebanyak 5 orang (5,38 %), nilai 60 sebanyak 41 orang (44,09 %) nilai 50 sebanyak 47 orang (50,54 %), dengan demikian jelaslah bahwa nilai siswa MTs. Al-Khairiyah Talangpadang mata pelajaran Bahasa Arab masih rendah. Berdasarkan standar nilai sebagai berikut :
a.       10 : Istimewa
b.      90 : Lebih baik
c.       80 : Baik
d.      70 : Lebih dari cukup
e.       60 : Cukup
f.     50 : Kurang
g.     40 : Kurang sekali
h.     30 : Buruk
i.       20 : Buruk sekali[12]


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penguasaan mufrodat yang telah dikuasai siswa ternyata belum berhasil meningkatkan prestasi belajar bahasa arab, sehingga penulis merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut.
D.          Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah identifikasi masalah maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Adakah korelasi penguasaan mufrodzat dengan prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VIII di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Tahun Pelajaran 2008/2009 ?”.

E.           Hipotesis
“Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya”[13]
Menurut Suharsimi Arikunto
“Hipotesis harus didukung dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan”[14]
Berdasarkan pengertian diatas maka hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “ ada korelasi penguasaan Mufrodat dengan prestasi bahasa Arab siswa kelas VIII di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009”.

F.           Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.       Untuk mengetahui tingkat penguasaan mufrodat siswa kelas VIII MTs Al-Khairiyah Talangpadang Kab. Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.
b.      Untuk mengetahui Prestasi Belajar siswa Mata Pelajaran bahasa Arab  membawa dampak dan pengaruh yang positif di MTs Al-Khairiyah Talangpadang Kab. Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.
c.       Untuk Mengetahui korelasi penguasaan mufrodat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Al-Khairiyah Talangpadang Kab. Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.
2.      Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna ;
a.       Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru yang mengajar bahasa arab di MTs Al-Khairiyah Talangpadang
b.      Bagi siswa, dengan pengalaman belajar melalui penguasaan mufrodat dapat terbiasa menghafal akan meningkatkan prestasi belajar.
c.       Bagi penulis sendiri, dengan adanya penelitian ini menambah wawasan atau pengetahuan khususnya dalam menyusun skripsi untuk menyelesaikan studi di STAI Ma’arif Metro – Lampung.

G.          Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini penulis akan menguraikan tentang jenis dan sifat penelitian, disamping juga membahas tentang populasi.
1.            Jenis dan Sifat penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kancah atau lapangan, (field research) yang berusaha secara maksimal mengungkapkan fakta, lapangan dan kuantitatif melalui metode ilmiah dengan teknik pengumpulan data maupun analisis data yang jelas pula.
Sedangkan sifat penelitiannya adalah penelitian kualitatif yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”[15]
Dengan demikian dapat disimpulkan penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif  yang dapat diartikan sebagai penelitian lapangan yang berusaha untuk mengungkapkan gejala fenomena suatu objek tertentu sekaligus untuk mengembangkan atau mendeskripsikan fenomena tertentu sesuai apa adanya.
2.            Populasi
Populasi Menurut Hadari Nawawi dalam Metodologi Penelitian Pendidikan yang dikutip oleh S Margono
“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.”.[16]

Populasi Menurut Suharsimi Arikunto : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus[17]

Berdasarkan  pendapat  diatas maka yang dimaksud dengan populasi adalah sejumlah individu yang diteliti dalam suatu penelitian, sehingga penulis menentukan populasi penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas VIII yang berjumlah 93 siswa ditambah satu guru bidang studi bahasa arab.
3.            Sampel
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu[18], menurut Suharsimi Arikunto Sampel adalah wakil populasi yang diteliti[19]
Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah bagian populasi yang akan dijadikan wakil dalam penelitian yang diambil dengan cara-cara tertentu. Karena penelitian ini adalah penelitian yang kurang dari 100 orang, maka metode yang digunakan bukan metode sampel tetapi metode populasi.
4.      Metode Pengumpulan Data.
a.      Metode Observasi.
Menurut S. Margono pengertian observasi adalah “Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.[20]
Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa observasi adalah melaksanakan pengamatan kepada objek yang akan diselidiki dengan sistematis.
Metode ini digunakan sebagai penunjang untuk mengamati dan mengadakan pencatatan tentang jumlah siswa dan guru, mengamati tentang pembelajaran bahasa arab yang dialaksanakan di tempat penelitian.
Adapun yang menjadi sasaran dari metode ini adalah Kepala Sekolah, Kepala Staf Tata Usaha, Guru Mata Pelajaran bahasa arab.
b.      Metode Interview
Metode Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif.[21]

Dari kutipan tersebut maka Metode Interview merupakan suatu metode yang dilakukan penelitian untuk mengumpulkan suatu keterangan, fakta atau data melalui tanya jawab langsung atau berhadap muka dengan orang yang dibutuhkan, metode ini di tujukan kepada guru bahasa arab, kepada sekolah dan Siswa guna mengetahui tentang proses belajar mengajar.
c.      Metode Tes
Menurut Suharsimi Arikunto, tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur dasar antara lain tes untuk mengukur intelegensi (IQ), tes minat, tes bakat khusus dan sebagainya, sedangkan untuk mengukur prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat di bedakan menjadi dua yaitu tes buatan guru dan tes standar[22]

Dalam melakukan metode tes ini penulis lakukan untuk mengetahui sejauh mana korelasi penguasaan mufrodat terhadap prestasi mata pelajaran bahasa arab tersebut diberikan terhadap siswa yang menjadi objek penelitian.
d.     Metode Dokumentasi
”Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Didalam penggunaan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen rapat, agenda, catatan harian dan sebagainya”.[23]

Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan catatan sejarah singkat MTs Al-Khairiyah Talangpadang Kabupaten Tanggamus, keadaan sarana prasarana gedung, keadaan guru dan prestasi belajar siswa maupun benda-benda lain yang dapat dicatat dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap data mendetail
5.      Metode Analisis Data
Untuk  mengetahui  analisis  data  kualitatif  berupa  angka-angka yang
diperoleh melalui test maka peneliti menggunakan Rumus Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
rXY                 : Angka indeks korelasi “r” Product Moment
n                   : Number of Cases (jumlah siswa diteliti)
åXY                        : Jumlah hasil perkalian skor X dan Y
åX               : Jumlah skor X
åY               : Jumlah skor Y [24]


[1] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta, Balai Pustaka,1998 hal 526
[2] Ibid, 1998 Hal 533
[3] Ibid, 1998, hal 527
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
[5] Ibid, 1998 Hal 787
[6] Ibid, 1998 Hal 14
[7] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,Jakarta, Bumi Aksara, 2001, Hal  27
[8] Suparta, Herry Noer Ali, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Amissco, 2002 Hal 27
[9] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Op.Cit, hal 77
[10] Ibid, Hal 54
[11] Sumarsono, Buku Ajar Filsafat Bahasa, Jakarta, Grasido, 2004, Hal 58
[12] Departemen Pendidikan Nasional, Hasil Laporan Pendidikan, Jakarta, 1999, hlm. 2
[13] Margono.S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2007, Hal 63
[14] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik,Yogyakarta, Rineka Cipta, 2006 Hal 66
[15] Margono.S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2007, Hal 36
[16] Ibid, hal 118
[17] Suharsimi Arikunto., Op.Cit. hal 115
[18] Margono.S, Op.Cit, Hal 121
[19] Suharsimi Arikunto., Op.Cit. hal 131
[20] Margono.S, Ibid, 158
[21] ibid, 165
[22] Suharsimi Arikunto,Op-Cit, 2006, Hal 223
[23] Margono.S ,Op-Cit, 2007, Hal 181
[24] Margono.S ,Op-Cit, 2007, Hal 209

0 comments:

Posting Komentar