BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
KUA merupakan pemegang kendali (Stick holder) urusan keagamaan di lavel kecamatan yang memiliki kedudukan sebagai pelaksana sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten / Kota dibidang urusan agama Islam (KMA No. 517 Tahun 2001). KUA hendaknya tidak dimaknai sempit, hanya bertugas melakukan pencatatan perkawinan, tetapi lebih dari itu tugas-tugas keagaman dan pembinaan yang lain seperti pembinaan haji pemberdayaan zakat, wakaf, pemberdayaan ekonomi umat dan pembinaan keluarga sakinah melalui BP.4. Sebagai contoh pengelolaan zakat yang belum dikelola dengan memadai oleh KUA, padahal dana zakat berpotensi besar menjadi modal bagi pemberdayaan ekonomi umat, jika dikelola dengan baik, kompleksitas dan koneksitas tugas dan fungsi KUA belum ditemukan maksimal padahal integrasi KUA menuju profesionalisme adalah menjadi toak ukur berhasilnya pembangunan bangsa yang wujudnya adalah keluarga sakinah.
Substantif pembangunan nasional adalah menciptakan SDM seutuhnya, berkualitas, memiliki emosional dan kualitas spiritual. Untuk itu harus diawali dengan pembangunan institusi keluarga. Puncak kebahagiaan kebesaran harkat dan martabat seseorang akan lebih bermakna yang dibentuk dengan keluarga dibanding mereka yang dibersarkan tanpa keluarga. Sebab melalui keluarga akan lagi manusia-manusia yang berkepribadian, berkualitas, kuat dan mulia, terlebih keluarga yang dibangun atas prinsip-prinsip keyakinan keagamaan, norma sosial dan aturan-aturan hukum yang berlaku dimasyarakat.
Tidaklah mudah membentuk keluarga yang sakinah di era kontemporer seperti yang terjadi sekarang ini. Akibat majunya IPTEK justru membuat pintu gerbang perceraian yang berakibat munculnya masalah-masalah sosial anak, keluarga, bahkan lingkungan sosial terdekat, belum lagi perkawinan siri beda agama, perkawinan kontrak (mut’ah) perkawinan dibawah umur dan sebagaianya. Perceraian dan perkawinan siri sedapat mungkin untuk dapat dihindari.
Terkait urgensi KUA disamping pentingnya mencatat perkawinan juga mensosialisasikan nikah secara benar kepada masyarakat termasuk mencegah perkawinan siri dan menghalangi perceraian melalui BP4. Dengan sosialisasi perkawinan yang benar, pernikahan siri akan dapat dihindari, karena nikah siri kedepan akan membawa implikasi hukum bagi anak-anak mereka bahkan menjadi persoalan bangsa. Bagaimana mungkin?, keluarga sakinah akan terbentuk jika didalam keluarga itu sendiri tidak transparan dan tidak harmonis. Demikian pula bagaimana mungkin keluarga sakinah akan terbentuk tanpa adanya KUA yang memiliki SDM yang handal maupun fasilitas yang memadai, multi fungsi dan metode, materi pembinaan yang komprehensif, koneksitas, menuju integerasi KUA profesionalisme, maju, berdaya saing, dan amanah. Semakin majunya tingkat pencapaian terhadap KUA maka permasalahan yang muncul akan semakin kompleks. Demikian urgennya KUA dalam menciptakan keluarga sakinah sebagai upaya menciptakan pembangunan Nasional.
Penelitian ini menjadi penting, unik dan menarik walau belum menjadi sebuah kefatalan besar tentang pemaknaan keberadaan KUA selama ini yang di pandang identik dengan institusi yang bertugas keagamaan semata, yang sangat sempit (Normatif , Deduktif) belum menyentuh dunia sosial kemasyarakatan yang lain, masih sebatas pelayanan pencatatan nikah bagi yang beragama Islam, BP4 belum tampil sebagai Steak holder secara “Kaffah” dan “Rahmatan lilalamin” ditengah kehidupan kontemporer. Amin Abdullah dalam bukunya Metodelogi Islamic Studies, menyatakan bahwa : “metode deduktif adalah metode yang hanya bertumpu pada dalil-dalil wahyu belaka, tanpa dibantu dengan pendekatan-pendekatan empirik atau induktif”.[1]
Keberadaan KUA didunia kontemporer secara umum belum menyentuh meningkatkan kinerja yang riil dan belum merespon isu-isu umat berupa sosial kemasyarakatan yang terjadi, termasuk mengetaskan kemiskinan, memberdayakan ekonomi umat, walaupun baru sebatas keluarga sakinah merupakan hasil kerja KUA yang dipromosikan ketingkat nasional, karena keluarga sakinah merupakan salah satu program unggulan kementrian agama. Tetapi temuan-temuan dilapangan masih sangat minim adanya KUA yang memiliki kualitas SDM yang memadai untuk berintegrasi tugas dan fungsi KUA dalam upaya capaian-capaiannya secara maksimal untuk medukung pembangunan nasional selain daripada keluarga sakinah. Hal ini terjadi karena lemahnya SDM penghulu, sarana dan prasarana yang terbatas selama ini.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, sebagimana penulis paparkan pokok-pokok permasalahan yang akan dijadikan bahan kajian dalam penulisan ini yaitu:
1. Bagaimanakah integrasi tugas dan fungsi KUA menuju profesionalisme?
2. Bagaimanakah urgensi KUA dalam menciptakan keluarga sakinah?
3. Apakah hambatan-hambatan KUA dalam berintegrasi menuju profesionalisme dan menciptakan keluarga sakinah?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan antara lain:
a. Untuk menggali integrasi tugas dan fungsi KUA menuju profesionalisme dan mensukseskan pembangunan nasional melalui keluarga sakinah.
b. Untuk mendeskripsikan KUA selaku Stick holder pemegang keagamaan dikecamatan dalam memberikan solusi terhadap isu-isu kontemporer termasuk hambatan-hambatan KUA dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam menciptakan keluarga sakinah dan mensukseskan pembangunan nasional serta merespon problema-problema kemasyarakatan dan keikut sertaan dalam pembangunan SDM seutuhnya.
c. Untuk memberikan semangat kreatifitas khusunya para penghulu dikementrian agama dan umumnya masyarakat Indonesia untuk mengembangkan tradisi karya tulis ilmiah.
d. Untuk menampilkan peran agama, selaku kementrian santri atau spiritual sebagai menuasia yang berakhlakul karimah, bermartabat, beriman dan bertakwa membentuk sikap dan perilaku dalam hidup beragama, berbangsa dan bernegara.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini antara lain:
a. Untuk menambah khazanah ilmiah yang kiranya dapat dijadikan salah satu sumber informasi dalam masalah-masalah kepenghuluan, perkawinan, atau hukum perkawinan.
b. Diharapkan hasil dari kajian ini dapat bermanfaat sebagai pijakan positif bagi para peneliti berikutnya, dalam rangka pengembangan ilmu dalam masalah-masalah yang relatif sama.
c. Diharapkan dalam penelitian ini kementrian agama melalui penghulu khususnya, dan pegawai kementrian agama pada umumnya, dapat dipelihara, mengembangkan dan mewariskan anak-anak bangsa yang berkarya ilmiah, menguasai IPTEK, trampil, cerdas, guna kebangkitan tradisi ilmiah yang agresif dan progresif dengan penuh reinterpretatif argumentatif.
d. Hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai sumbangan karya tulis ilmiah bagi Kementerian Agama RI dalam hal menyangkut pembinaan dan pengembangan KUA dalam menciptakan keluarga sakinah yang merupakan bagian dari pembangunan nasional.
D. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari empat bab. Satu bab pendahuluan, dua bab pembahasan dan satu bab kesimpulan.
Bab pertama : Pendahuluan, terdiri atas empat sub bab, dimulai dengan mendeskripsikan latar belakang masalah penelitian, analisis urgensi dan signifikasi KUA terhadap keluarga sakinah dan perumusan masalah. Tujuan yang hendak dicapai, manfaat yang diperoleh dan kontribusi penelitian yang bersikap akademis ilmiah dan praktis bagi pengembangan pemahaman masyarakat.
Bab dua memuat tentang kajian teoritis dan pengembagan metodologi penelitian yang terdiri dari : kajian pustaka tentang teori-teori kepustakaan, landasan teori yang digunakan sebagai pembanding atau acuan dan metodologi penelitian dan pengembangan yang digunakan.
Bab tiga adalah pembahasan mengenai analisis terhadap integrasi tugas dan fungsi KUA menuju profesionalisme dan menciptakan keluarga sakinah yang mencakup, analisis kritis terhadap integrasi tugas dan fungsi KUA menuju profesionalisme dan analisis urgensi KUA dalam menciptakan keluarga sakinah serta hambatan-hambatan integrasi KUA menuju profesionalisme dan menciptakan keluarga sakinah.
Bab empat adalah mengetengahkan kesimpulan tentang penelitian ini berupa kesimpulan saran dan rekomendasi.
Berikutnya adalah daftar kepustakaan dan lampiran jika diperlukan.
[1] Amin Abdullah, Metodologi Islamic Studies. (Yogya Karta, UIN Sunan Kali Jaga Press, 2007), hlm 15
file lengkap disini
Senin, 27 April 2015
URGENSI KUA DALAM MENCIPTAKAN KELUARGA SAKINAH (Kajian Integrasi Tugas Dan Fungsi KUA Menuju Profesionalisme)
Download Syumila NU – Maktabah Syamilah Ahlussunnah (Kitab Kuning dan Terjemah)
Syumila NU 1.0 adalah salah satu software yang berisi kompilasi dan koleksi kitab-kitab Islam dan kamus dalam berbagai bahasa. Dalam program software Islami ini terdapat berbagai kitab ahlussunnah wal jama’ah (aswaja) seperti kitab tauhid, fiqih, akhlaq, nahwu shorof, tasawuf, tajwid dan lain sebagainya. Aplikasi Islam ini juga telah dilengkapi dengan keyboard Bahasa Arab, kamus Bahasa Arab-Indonesia, e-Pustaka Islami, dan Maktabah Syamilah.
Dibandingkan dengan software sejenis seperti Maktabah Syamilah, program Syumila NU mempunyai banyak kelebihan. Sesuai dengan namanya yang berembel-embel NU alias Nahdlatul Ulama, software ini memang asli karya santri NU. Di dalamnya dimuat bermacam-macam kitab yang biasanya dikaji di pesantren-pesantren salafiyah NU. Selain itu, maktabah NU ini mengandung kajian amaliah ahlussunnah NU dan hal-hal yang berhubungan dengan NU.
Kelebihan lain yang paling penting adalah software Syumila NU dijamin aman dari aksi nakal tangan-tangan jahil. Insya Allah isinya tidak ada distorsi atau tahrif (mengalami perubahan) atau pemalsuan kitab seperti yang banyak dilakukan oleh Salafi Wahabi. Kitab-kitab yang terdapat didalamnya pun bebas dari kitab-kitab ulama Salafi Wahabi, hanya berisikan kitab-kitab dari ulama ahlussunnah wal jama’ah (aswaja) saja, tidak seperti Maktabah Syamilah yang isinya banyak mengandung kitab karangan ulama Salafi Wahabi. Untuk itulah kita mesti hati-hati dengan software Islam Maktabah Syamilah (Shamela, المكتبة الشاملة) karena bisa jadi kitab yang anda baca adalah kitab Salafi Wahabi.
Sampai detik ini, software Syumila NU mungkin satu-satunya software Islami yang mewakili khazanah pesantren salaf dan acuan para ulama sepuh. Nuansa dan karakteristik Islam Nusantara tampak terlihat jelas dalam software itu. Hal ini bisa dilihat dengan dimasukannya ribuan lebih hasil bahtsul masail Nahdlatul Ulama dan kumpulan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), kitab-kitab kuning pesantren, terjemahan dari berbagai kitab pethuk, lagu dan mp3 puji-pujian sebelum sholat, film sejarah NU, beragam mp3 adzan dan panduan rumus qiro’ah, pustaka sejarah nabi, wali, dan do’a-do’a, ijazah-an serta amalan ahlussunnah lainnya.
Software ini bersifat freeware, artinya gratis dan boleh disebarluaskan, dan hanya untuk personal, tidak boleh dikomersialkan. Tertarik? Silahkan download gratis Syumila NU pada link yang tertera di bawah postingan ini. Ukuran file download Syumila NU sekitar 9 GB dalam bentuk file archive RAR dan bila diekstrak menjadi sekitar 16 GB.
penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas VI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan mata pelajaran
utama dimana mata pelajaran ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan
ataupun kenaikan kelas peserta didik pada setiap jenjang pendidikan.
Suatu kenyataan di lapangan, mata pelajaran Agama terutama
dalam Al-Qur’an Hadits, peserta didik mendapat nilai rendah. Isu lain yang
paling banyak dikeluhkan di lapangan adalah pelajaran Al-Qur’an Hadits kurang menarik.
Hal ini disebabkan oleh kekeliruan kita dalam mengajarkan Al-Qur’an Hadits yang
cenderung bersifat searah, dalam arti guru merupakan pusat aktivitas kegiatan
belajar mengajar di kelas, segala sesuatu bersumber pada guru karena dianggap
yang paling tahu segala sesuatu yang harus diketahui peserta didik.
Hal lain guru bersifat pasif dalam arti peserta didik lebih
cenderung dijadikan objek daripada subjek yang harus secara aktif terlibat
dalam proses belajar mengajar. Selain itu, guru hanya mengandalkan metode
ceramah yang dianggap ampuh dalam mengajarkan sesuatu yang bersifat hafalan.
Dari hasil pra survey proses belajar mengajar Al-Qur’an
Hadits di kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kecamatan Pugung Kabupaten
Tanggamus masih menggunakan cara-cara tradisional, yaitu guru menyampaikan
pelajaran, siswa mendengarkan atau mencatat dengan sistem evaluasi yang
mengutamakan pengukuran kemampuan menjawab pertanyaan hafalan atau kemampuan
verbal lainnya. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut terjadi proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji, maka
pembelajaran tidak akan dapat tercapai dengan baik. Pembelajaran yang bersifat
tradisional juga menjadikan selama ini nilai ketuntasan belajar masih jauh dari
ideal, karena di lihat dari hasil belajar nilai ketuntasan belajar Al-Qur’an
Hadits dengan KKM 65 tahun pelajaran 2013/2014 hanya berkisar 50% dari seluruh
jumlah siswa kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji yang tuntas, seharusnya
KKM yang diperoleh oleh siswa adalah 70% - 80% dari jumlah seluruh siswa.
Tabel
1.1 Rata-rata nilai ulangan harian Al-Qur’an
Hadits siswa kelas VI Masyariqul Anwar Hilian Baji Tahun Pelajaran 2013/2014
Nilai
|
Katagori
|
Jumlah
siswa
|
Persentase
(%)
|
<
65
|
Belum
Tuntas
|
10
|
50
%
|
≥65
|
Tuntas
|
10
|
50
%
|
Jumlah
|
|
20
|
100%
|
Sumber
: data pra Survey MI Masyariqul Anwar Tahun Pelajaran 2012-2013
Menurut E. Mulyasa Keberhasilan dapat dilihat dari jumlah
siswa yang mampu mencapai ketuntasan belajar minimal 65 % - 75% dari jumlah
seluruh siswa yang ada di kelas tersebut. Maksudnya yaitu sekurang-kurangnya
65% dari keseluruhan siswa yang ada di kelas tersebut memperoleh nilai 65.[1]
Salah satu cara yang digunakan oleh guru dalam rangka
meningkatkan hasil belajar adalah dengan penggunaan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL). Model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits lebih
bermakna bagi siswa. Guru berperan sebagai pengarah dan pembimbing, guru lebih
banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Penerapan model
pembelajaran CTL diharapkan anak belajar menjalani sendiri, membangun pengetahuan
berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaitkannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Pendekatan kontekstual (CTL) merupakan konsep belajar
yang beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara
alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami”
sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya”. Pembelajaran
tidak hanya sekedar kegiatan menstransfer pengetahuan dari guru kepada siswa,
tetapi bagaimana siswa mampu memakai apa yang dipelajarinya itu. Oleh karena
itu, strategi pembelajaran lebih utama dari sekedar hasil. [2]
Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut tentang penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) untuk meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas VI MI
Masyariqul Anwar Hilian Baji Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Tahun Ajaran 2013/2014.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Rendahnya
hasil belajar Al-Qur’an Hadits siswa
Kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kec. Pugung Kab. Tanggamus Tahun
Ajaran 2013/2014.
2.
Metode
pembelajaran yang disampaikan guru masih konvensional.
3.
Metode
pembelajaran yang disampaikan oleh guru kurang bervariasi, sehingga siswa
merasa jenuh pada saat proses pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada : penerapan Model Contectual
Teaching Learning (CTL) dalam upaya meningkatakan Hasil Belajar Siswa pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi isi kandungan Hadits tentang Amal Shalih
pada siswa kelas VI Semester Ganjil MI Masyariqul Anwar Hilian Baji
Kec. Pugung Kab. Tanggamus Tahun Ajaran 2013/2014
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah penerapan model
Contectual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an
Hadits kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kec. Pugung Kab. Tanggamus
Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini antara lain: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Al-Qur’an
Hadits melalui penerapan Model Contectual Teaching Learning (CTL) pada
siswa kelas VI MI Masyariqul Anwar Hilian Baji Kec. Pugung Kab. Tanggamus Tahun
Pelajaran 2013/2014.
F.
Manfaat
Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, manfaat yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut:
1.
Bagi
Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman
dalam melakukan pembelajaran Qur’an Hadits melalui penerapan Contectual Teaching
Learning (CTL).
2.
Bagi
Siswa
Hasil penelitian ini, diharapkan siswa bisa lebih aktif
dalam menerima pelajaran dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga hasil belajarnya lebih meningkat.
3.
Bagi
Sekolah
Hasil penelitian ini, diharapkan Sekolah dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Panduan Ziaroh
1. Sholat
sunnah dua rokaat sebelum melakukan perjalanan.
اُصَلِّى سُنَةً السَّفَرَِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ
الْقْبْلَةِ لِلَّهِ تَعَاَلى. اَللهُ
اَكْبَرْ
Artinya : Aku niat sholat sunah safar dua raka’at, menghadap kiblat
karena Allah Ta’ala. Alloohu Akbar
-
Rokaat pertama setelah surat
al-fatihah, membaca surat قُلْ يآأَيُّهَاالْكَافِرُوْنَ dan rokaat yang kedua setelah surat al-fatihah membaca
surat قُلْ هُوَ اللهُ اَحَد
-
Setelah salam membaca اَيَةُ الْكُرْسِي dan surat لإِيْلاَفِ
قُرَيْشٍ
-
Lalu membaca doa :
اللّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ.
اللّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ
سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الْخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ
عَنِّيْ كُلَّ شَرٍّ. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي.
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَحْفِظُكَ وَأَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِيْ وَدِيْنِيْ
وَأَهْلِيْ وَأَقَارِبِيْ وَكُلَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ بِهِ مِنْ
آخِرَةٍ وَدُنْيَا، فَاحْفَظْنَا أَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ يَا كَرِيْمُ
Artinya Ya
Allah, kepadaMu aku meminta pertolongan dan kepadaMu aku bertawakal. Ya Allah,
mudahkanlah untukku kesulitan urusanku, mudahkanlah untukku beratnya
perjalananku, anuge-rahkanlah kepadaku kebaikan yang lebih banyak dibandingkan
apa yang aku minta, dan jauhkanlah segala keburukan dariku. Wahai Rabbku,
lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku. Ya Allah, aku meminta penjagaanMu
dan aku menitipkan kepadaMu diriku, agamaku, keluargaku, kerabatku, dan semua
nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada mereka berupa akhirat dan
dunia. Maka, jagalah kami semua dari segala keburukan, wahai Yang Maha Pemurah
2. Doa
ketika hendak keluar rumah
اَللَّهُمَّ اِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَبِكَ اِعْتَصَمْتُ
اَللَّهُمَّ اِكْفِنِي مَا اَهَمَّنِي وَمَا لَمْ اَهْتَمُّ بِهِ اَللَّهُمَّ
زَوِّدْ نِيْ التَّقْوَى وَاغْفِرْ لِي ذَنْبِيْ وَوَجِّهْنِيْ لِلْخَيْرِ
اَيْنَمَا تَوَجَّهْتُ
Artinya : Ya Alloh kepadamu-Mu aku menghadap dan dan
dengan-Mu aku berpegang teguh. Ya Alloh cukupkanlah apa yang menjadi
kepentinganku dan sesuatu yang menjadi pelengkapYa Alloh bekalilah aku dengan
taqwa dan ampunilah dosaku
3. Dzikir
/ doa naik kendaraan
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا
إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَا
الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ
عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ
فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي اْلأَهْلِ
Artinya : Allah
Maha Besar 3x. Maha Suci Allah yg menundukkan kendaraan ini untuk kami sedang
sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan
kami . Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian
ini kami mohon perbuatan yg meridhakanMu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami
ini dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian
dan yg mengurusi keluarga. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kelelahan dalam bepergian pemandangan yg menyedihkan dan perubahan yg jelek dalam
harta dan keluarga.
4. Dzikir
/ doa naik kapal laut
بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌرَحِيْمٌ.
وَمَا قَدَرُوْااللهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالأَرْضُ جَمِيْعًا قَبْضَتُهُ يَوْم اْلقِيَامَةِ,
وَالسَّموَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِيْنِهِ, سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Artinya : Dengan asma Allah diwaktu berangkat dan berlabuh,
sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan mereka
tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya
dalam genggamanNya pada hari kiamat, dan langit digulung dengan kekuasaannya.
Maha Suci Allah dan Maha Tinggi DIA dari apa yang mereka persekutukan
5.
Sholat qosor adalah meringkas sholat
yang empat rokaat (Dzuhur, Ashar, Isya) dilaksanakan dua rokaat dan niatnya
bersamaan dengan takbirotul ihrom
-
lafadz niat sholat qosor
اُصَلِّي
فَرْضَ الظُّهْرِ / الْعَصْرِ / اْلعِشَاءِ قَصْرًا رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ
الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا / اِمَامًا للهِ تَعَالَى الله اكبر
Artinya : Niat saya sholat fardu dzhuru / ashar/ isya
qosor dua rokaat menghadap qiblat karena Allah Taala.
6. Jama’ (mengumpulkan
dua sholat) ada dua macam :
- Jama’ Taqdim :
yaitu mengumpulkan dua sholat pada waktu sholat yang pertama, seperti
sholat dzuhur dan sholat ashar dilaksanakan pada waktu dzuhur, sholat
maghrib dan sholat isya dilaksanakan pada waktu maghrib.
Niat sholat jama’ taqdim :
نَوَيْتُ جَمْعَ
الْعَصْرِ اِلَى الظُّهْرِ / جَمْعَ الْعِشَاءِ اِلَى الْمَغْرِبِ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى
Artinya : Saya niat jama taqdim
ashar ke dzhuru / jama taqdim isya ke magrib karena Allah Taala
- Jama’ Ta’khir
yaitu mengumpulkan dua sholat pada waktu sholat yang ke dua, seperti
Sholat dzhuru dan ashar dilaksanakan pada waktu ashar, sholat maghrib dan
isya dilaksanakan pada waktu isya, dan niatnya ketika masih dalam wakhtu
sholat yang pertama:
نَوَيْتُ جَمْعَ
الظُّهْرِ اِلَى
الْعَصْرِ / جَمْعَ الْمَغْرِبِ اِلَى الْعِشَاءِ تَأْخِيْرًا للهِ تَعَالَى
Artinya : Saya niat jama’ ta’khir
dzhuhur ke ashar / jama ta’khir magrib ke isya karena Allah Taala
Catatan : Apabila mengerjakan qoshor
beserta jama maka harus niat qoshor pada saat tkbiratul ihrom sedangkan niat
jama’nya : apabila jama’ taqdim, niat jama’ didalam sholat yang pertama (antara
takbiratul ihrom dan salam) dan apabila jama’ ta’khir niat jama’ ketika masih
berada dalam waktu sholat yang pertama
7. Lafadz
yang dibaca ketika ziaroh kubur :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ،
وَإِنَّآ إِنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ
الْعَافِيَةَ اَللّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُمْ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُمْ
وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ اَلْفَاتِحَة...
8. Tahlil
طَلَبًا لِرِضَآءِ
اللهِ تَعَالَى اَلْفَاتِحَة...
اِلىَ حَضْرَةِ النَّبِيِّ
اْلمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم وَالِهِ وَصَحْبِهِ
الْكِرَامِ : الفاتحه.....
ثُمَّ اِلَى حَضَرَاتٍ جَمِيْعِ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ الْعَارِفِيْن وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْن وَجَمِيْعِ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدَنَا الشَّيْخَ عَبْدَ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيَ اَلْفَاتِحَة...
ثُمَّ اِلَى حَضَرَاتٍ جَمِيْعِ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ الْعَارِفِيْن وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْن وَجَمِيْعِ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدَنَا الشَّيْخَ عَبْدَ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيَ اَلْفَاتِحَة...
ثُمَّ إِلَى
أَرْوَاحِ كُلِّ وَلِيٍّ وَوَلِيَّةٍ لِلّهِ مِنْ مَّشَارِقِ الأَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا خُصُوْصًانالأَوْلِيَآءَ
التِّسْعَةَ الَّذِيْنَ بَلَّغُوْا
الدِّيْنَ بِبِلاَدِنَا اَلْفَاتِحَة...
ثُمَّ إِلَى
أَرْوَاحِ اْلاَئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَمُقَلِّدِيْهِمْ فِى الدِّيْنِ
وَالْفُقَهَآءِ وَالْمُحَدِّثِيْنَ وَالْقُرَّآءِ وَالْمُفَسِّرِيْنَ وَسَادَاتِنَا
الصُّوْفِيَّةِ الْمُحَقِّقِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَالْمُؤَلِّفِيْنَ
وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَاَسَاتِيذِنَا وَاَسَاتِيْذِ اَسَاتِيْذِنَا
خُصُوْصًا ..... اَلْفَاتِحَة...
ثُمَّ
اِلَى اَرْوَاحِ اَبَآئِناَ وَاُمَّهاَتِناَ وَاَجْدَادِناَ وَجَدَّاتِناَ
وَاِخْوَانِناَ وَاَخَوَاتِناَ وَاَعْمَامِناَ وَعَمَّاتِناَ وَاَخْوَالِناَ
وَخاَلاَتِناَ وَأَزْوَاجِنَا وَمَحَآبِّنَا وَذَوِيْ الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا
وَمَنْ اَوْصَانَا بِالدُّعَآءِ وَمَنْ اَحْسَنَ إِلَيْنَا وَجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِماَتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِناَتِ فِى مَشَارِقِ اْلأَرْضِ
وَمَغَارِبِهَا اْلفَاتِحَهْ.............
اَعُوْذُ
بِاللهِ منَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ , قُلْ
هُوَاللهُ اَحَدٌ اللهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
كُفُوًا اَحَدٌ 11×
لآ
اِلهَ اِلاَّالله وَاللهُ اَكْبَرُ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ. قُلْ
اَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَلَقِ. مِنْ شَرِّماَ خَلَقَ وَمِنْ شَرِّغاَسِقِ
اِذَاوَقَبْ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّثاَتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ
شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.
لآ
اِلهَ اِلاَّالله وَاللهُ اَكْبَرُ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ. قُلْ اَعُوْذُ
برَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ اِلهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
الْخَنَّاسِ. اَلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَ
النَّاسِ.
لآ
اِلهَ اِلاَّالله وَاللهُ اَكْبَرُ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ. اَلْحَمْدُ ِللهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. َالرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِينَ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلُمسْتَقِيْمَ.
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ اْلَمغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ
الضَّآلِّيْنَ.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ
$O!9# y7Ï9ºs Ü=GÅ6ø9$# w |=÷u ¡
ÏmÏù ¡ Wèd z`É)FßJù=Ïj9 tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sã Í=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZã tûïÏ%©!$#ur tbqãZÏB÷sã !$oÿÏ3 tAÌRé& y7øs9Î) !$tBur tAÌRé& `ÏB y7Î=ö7s% ÍotÅzFy$$Î/ur ö/ãf tbqãZÏ%qã y7Í´¯»s9'ré&
4n?tã Wèd `ÏiB öNÎgÎn/§ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$# ö/ä3ßg»s9Î)ur ×m»s9Î) ÓÏnºur ( Hw tm»s9Î) wÎ) uqèd ß`»yJôm§9$# ÞOÏm§9$# ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 w ¼çnäè{ù's? ×puZÅ wur ×PöqtR 4
¼çm©9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3
`tB #s Ï%©!$# ßìxÿô±o ÿ¼çnyYÏã wÎ) ¾ÏmÏRøÎ*Î/ 4 ãNn=÷èt $tB ú÷üt/ óOÎgÏ÷r& $tBur öNßgxÿù=yz (
wur tbqäÜÅsã &äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã wÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4
yìÅur çmÅöä. ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur (
wur ¼çnßqä«t $uKßgÝàøÿÏm 4 uqèdur Í?yèø9$# Þ OÏàyèø9$# °! $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3
bÎ)ur (#rßö7è? $tB þÎû öNà6Å¡àÿRr& ÷rr& çnqàÿ÷è? Nä3ö7Å$yÛã ÏmÎ/ ª!$# (
ãÏÿøóusù `yJÏ9 âä!$t±o Ü>Éjyèãur `tB âä!$t±o 3
ª!$#ur 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« íÏs% z`tB#uä ãAqߧ9$# !$yJÎ/ tAÌRé& Ïmøs9Î) `ÏB ¾ÏmÎn/§ tbqãZÏB÷sßJø9$#ur 4 <@ä. z`tB#uä «!$$Î/ ¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur ¾ÏmÎ7çFä.ur ¾Ï&Î#ßâur w ä-ÌhxÿçR ú÷üt/ 7ymr&
`ÏiB ¾Ï&Î#ß 4 (#qä9$s%ur $uZ÷èÏJy $oY÷èsÛr&ur ( y7tR#tøÿäî $oY/u øs9Î)ur çÅÁyJø9$# w ß#Ïk=s3ã ª!$# $²¡øÿtR wÎ) $ygyèóãr 4 $ygs9 $tB ôMt6|¡x. $pkön=tãur $tB ôMt6|¡tFø.$# 3
$oY/u w !$tRõÏ{#xsè? bÎ) !$uZÅ¡®S ÷rr&
$tRù'sÜ÷zr& 4 $oY/u wur ö@ÏJóss? !$uZøn=tã #\ô¹Î) $yJx. ¼çmtFù=yJym n?tã úïÏ%©!$# `ÏB $uZÎ=ö6s% 4 $uZ/u wur $oYù=ÏdJysè? $tB w sps%$sÛ $oYs9 ¾ÏmÎ/ ( ß#ôã$#ur $¨Ytã öÏÿøî$#ur $oYs9 !$uZôJymö$#ur 4 )٣ ( |MRr& $uZ9s9öqtB $tRöÝÁR$$sù n?tã ÏQöqs)ø9$# úïÍÏÿ»x6ø9$# اِرْحَمْنَا يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن )٧ (رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاتُه عَلَيْكُمْ اِنَّهُ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ إِنَّمَا
يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْراً
. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ٭٭٭٭٭ اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ ٢٥X
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْن. صَلاَةً وَسَلاَمًا دآئِمَيْنِ
مُتَلاَزِمَيْنِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. حَسْبُنَا للهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ )٧
(حَسْبُنَا للهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
وَلاَ حَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ الاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ٭٭ لاَ حَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ الاَّ
بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ )٧ ( اِسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ
اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ( اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ ٧x (
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ العَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ
إِلَيْهِ. كَلِمَتَانِ حَبِيْبَتَانِ اِلَى الرَّحْمن, خَفِيْفَتَانِ عَلَى
اللِّسَان ثَقِيْلَتَانِ فِى الْمِيْزَان. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ
اللهِ الْعَظِيْم )٧
( اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ Iw
اِلهَ اِلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله 3× Iw
اِلهَ اِلاَّ الله ) 100) Iw
اِلهَ اِلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله كَلِمَةُ حَقٍ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا
نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ اللهُ تَعَالىَ وَنَحْنُ مِنَ اْلأمِنِيْنَ
9. Doa
الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ حَمْدًا يُّوَافِيْ
نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ
لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَآءً عَلَيْكَ،
أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ
وَاْلاَفَاتِ وَ تَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ اْلحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا
عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى اْلغَايَاتَ مِنْ جَمِيْعِ
اْلخَـيْرَاتِ فِي اْلحَيَاةِ وَبَعْدَ اْلمَمَاتِ اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا
أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلاَ
يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ . اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقّبَّلْ
وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ بِتَمَامِهِ وَكَمَالِهِ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً
وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّ
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ لِيَكُوْنَ لَهُ زِيَادَةً فِى شَرَفِهِ ثُمَّ إِلَى حَضَرَاتِ جَمِيْعِ
مَنْ قَدْ ذَكَرْنَاهُمْ بَعْدَهُ حِيْنَ
اِهْدَاءِ اَلْفَاتِحَةِ إِلَيْهِمْ مِنْ قَبْلُ وَاَنْتَ اَعْلَمُ بِهِمْ
خُصُوْصًا ... لِيَكُوْنَ لَهُمْ مَغِفِرَةً مِنْ ذَنْبِهِمْ وَفِدَآءً لَهُمْ مِنَ النَّارِ وَدَرَجَةً
لَهًمْ فِى الْجَنَّةِ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ ، وَارْحَمْهُمْ ، وَعَافِهِمْ
وَاعْفُ عَنْهُمْ وَاجْعَلِ اللّهُمَّ ذَالِكَ الثَّوَابَ نُوْرًا نَازِلاً
عَلَيْهِمْ وَجَافِ اْلاَرْضَ عَنْ
جَنْبَيْهِمْ وَافْسَحِ اَللّهُمَّ لَهُمْ
فِىْ قُبُوْرِهِمْ مَدَّ بَصَرَيْهِمْ وَارْحَمْنَآ إِذَا سِرْنَآ إِلَيْهِمْ اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ
عَلَى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ
رَّسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا
غِلاَّ لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.
رّبَّنَا
فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا, وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّآَتِنَا,وَ تَوَفَّنَا مَعَ اْلاَبْرَارِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ
الرَّحِيمُ وَصَلَىّ اللهُ عَلى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلَّمَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَّلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الفاتحه...
10.
Doa Tawassul dengan waliyullah ...
|
اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ وَنَتَشَفَّعُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَهْلِ بَيْتِهِ وَنَتَوَسَّلُ
إِلَيْكَ بِوَلِيِّكَ...Sebut Nama
Walinya
بِحُرْمَةِ جَمَالِكَ اْلبَاقِىْ وَوَجْهِكَ اْلاَعْظَمِ وَبِحُرْمَةِ نَبِـيِّنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنْ تَقْضِىَ حَاجَاتِنَا...
Sebut hajatnya يَآاللهُ يَارَبَّنَا أتِـنَا مَاسَأَلْنَاكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
11. doa
ketika mendaki jalan yang berbukit
الله
اَكْبَر ٣x
اَللَّهُمَّ لَكَ الشَّرَفُ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ وَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى كُلِّ
حَالٍ
12. Dzikir
ketika berada di jalan yang menurun
سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمْ
13. Dzikir
ketika berhenti / sampai di tempat tujuan perjalanan
اَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. اللَّهُمَّ
إِنَّانَجْعَلُكَ فِى نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
14. Aurod
/ Dzikir Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
بِسْمِ اللهِ اَلْحَمْدُللهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَالِهِ
اَللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَآئِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعَزْرَآئِيْلَ
وَرَبَّ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجِرْنِى مِنَ النَّارِ ٣x
Faidahnya : Supaya Imannya kuat dan khusnul khotimah, selamat dunia dan
akhirat
15. Aurod
/ dzikir Raden Rahmat (Sunan Ampel) Surabaya
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نالنَّبِيِّ اْلاُمِّيِ الْحَبِيْبِ
الْمَحْبُوْبِ شَافِي الْعِلَلِ وَمُفَرِّجِ الْكُرُوْبِ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَنْزِلْهُ
اَلْمُنْزَلَ الْمُقَرَّبَ عِنْدَكَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
Tiap hari 10 x
Hari jum’at 100 x
Faidahnya : Untuk
menghilangkan sakit dan segala macam kesusahan
16. Aurod
/ dzikir Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
Iw
tm»s9Î) wÎ)
اللهُ اُفْنِيْ بِهَا عُمْرِيْ لاَاِلَهَ wÎ)اللهُ اُخْلُوْ بِهَا وَحْدِي لاَاِلَهَ
اِلاَّ اللهُ اَدْخُلُ بِهَا قَبْرِيْ Iw
tm»s9Î) wÎ)
اللهُ أَلْقَى بِهَا رَبِّيْ يَامُدَبِّرُ لِى أَمْرِيْ فَوَّضْتُ أَمْرِىْ
اِلَيْكَ رَبِّى فَدَبِّرْلِيْ أَمْرِيْ بِأَحْسَنِ التَّدْبِيْرِ بِجَاهِ مَنْ
جَاهُهُ عِنْدَكَ الْعَظِيْمُ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِكَ عَلَيْهِ اَفْضَلُ
الصَّلاَةِ وَاَتَمُّ التَّسْلِيْمِ
Faidahnya :
Supaya kuat Imannya khusnul khotimah, selamat dunia dan akhirat
17. Aurod
/ dzikir Sayyid Ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
سورة
الاخلاص 10 ×
Dibaca pagi dan
sore
Faidahnya :
supaya imannya kuat, khusnul khotimah
18. Aurod
Raden Qosim (Sunan Drajat)
حَسْبِيَ
اللهُ لِدِيْنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِدُنْيَايَ حَسْبِيَ اللهُ لِمَا اَهَمَّنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ
بَغَى عَلَيَّ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ حَسَدَنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ كَادَنِيْ
بِالسُّوْءِ حَسْبِيَ اللهُ عِنْدَ اْلمَوْتِ حَسْبِيَ اللهُ عِنْدَ السُؤَالِ فِيْ
اْلقَبْرِ حَسْبِيَ اللهُ عِنْد َالْمِيْزَانِ حَسْبِيَ اللهُ عِنْد َالصِّرَاطِ حَسْبِيَ
اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dibaca setiap
setelah sholat subuh
Faidahnya :
supaya kebutuhannya terpenuhi dunia dan akhirot, mendapat ridha Allah SWT
19. Aurod
Raden Umar sa’id (Sunan Muria)
Iw
tm»s9Î) wÎ)
اَنْتَ
سبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ
Faidahnya :untuk
menghilangkan segala macam kesusahan
20. Dzikir
/ do’a ketika perjalanan pulang ke kampung halaman
آيِبُوْنَ
تَآئِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
21. Doa
Ketika sampai dirumah setelah berpergian
تَوْبًا
تَوْبًا لِرَبِّنَا اَوْبًا لاَيُغَادِرُ حَوْبًا
22. Doa Keluar Rumah
بِسْمِ
اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَ حَوْلاَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
23. Doa Masuk Rumah
اّللَّهُمَّ
إِنِّى اَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْالِجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ
وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلى اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْتُ
24. Doa Pagi Dan Sore
اَللَّهُمَّ
اِنِّى اَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى
الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ. اللَّهُمَّ إِنِّىْ اَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
فِى دِيْنِى وَدُنْيَايَ وَاَهْلِيْ وَمَالِيْ. اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ
وَامِنْ رَوْعَاتِيْ. اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ
وَعَنْ يَمِيْنِ وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِيْ وَاَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ
أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
25. Doa
Ketika ada Angin Besar
اَللَّهُمَّ
اِنِّى اَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ
مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا اُرْسِلَتْ بِهِ
26. Doa
Ketika mendengar suara
Halilintar
سُبْحَانَ
الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا
بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذالِكَ
27. Doa
Ketika turun hujan
اَللَّهُمَّ
صَيِّبًا نَافِعًا ٣X
28. Doa
setelah wudhu
أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ
وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ. سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ
اَشْهَدُ اَنْ لآ اِلهَ إِلاَّ أَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ إِلَيْكَ
29. Doa
setelah selesai sholat, dibaca setelah
salam sambil mengusap telapak tangan kanan kemuka
أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اَلرَّحْمنُ الرَّحِيْم اَللَّهُمَّ أَذْهِبْ
عَنِّي اَلْهَمَّ وَالْحَزْنَ
30. Doa
Masuk Masjid
بِسْمِ
اللهِ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ وَافْتَحْ لِيْ
اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
31. Doa
keluar Masjid
بِسْمِ
اللهِ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ فَضْلِكَ
32. Dzikir setelah Sholat Fardu
اَسْتَغْفِرُ
اللهَ اْلعَظِيْمِ الَّذِيْ لاَاِلَهَ
اِلاَّ هُوَ اْلحَىَّ اْلقَيُّوْمَ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ ٣X لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ' لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٣X اَللَّهُمَ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ
السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ
رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَا اْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامْ سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا
غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
اَعُوْذُ
بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ßôJysø9$# ¬! Å_Uu úüÏJn=»yèø9$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# Å7Î=»tB ÏQöqt ÉúïÏe$!$# x$Î) ßç7÷ètR y$Î)ur ÚúüÏètGó¡nS $tRÏ÷d$# xÞºuÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# xÞºuÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgøn=tã Îöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgøn=tæ wur tûüÏj9!$Ò9$#. ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$#
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 w ¼çnäè{ù's? ×puZÅ wur ×PöqtR 4 ¼çm©9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3 `tB #s Ï%©!$# ßìxÿô±o ÿ¼çnyYÏã wÎ) ¾ÏmÏRøÎ*Î/ 4 ãNn=÷èt $tB ú÷üt/ óOÎgÏ÷r& $tBur öNßgxÿù=yz ( wur tbqäÜÅsã &äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã wÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4 yìÅur çmÅöä. ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur ( wur ¼çnßqä«t $uKßgÝàøÿÏm 4 uqèdur Í?yèø9$# ÞOÏàyèø9$# . ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$#
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ª!$# ßyJ¢Á9$# öNs9 ô$Î#t öNs9ur ôs9qã öNs9ur `ä3t ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr&
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ö@è% èqããr& Éb>tÎ/ È,n=xÿø9$# `ÏB Îh° $tB t,n=y{ `ÏBur Îh° @,Å%yñ #sÎ) |=s%ur `ÏBur Ìhx© ÏM»sV»¤ÿ¨Z9$# Îû Ïs)ãèø9$# `ÏBur Ìhx© >Å%tn #sÎ) y|¡ym. ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ö@è% èqããr& Éb>tÎ/ Ĩ$¨Y9$# Å7Î=tB Ĩ$¨Y9$# Ïm»s9Î) Ĩ$¨Y9$# `ÏB Ìhx© Ĩ#uqóuqø9$# Ĩ$¨Ysø:$# Ï%©!$# â¨Èqóuqã Îû Írßß¹ ÄZ$¨Y9$# z`ÏB Ïp¨YÉfø9$# Ĩ$¨Y9$#ur
اَعُوْذُ
بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# yÎgx© ª!$# ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd èps3Í´¯»n=yJø9$#ur (#qä9'ré&ur ÉOù=Ïèø9$# $JJͬ!$s% ÅÝó¡É)ø9$$Î/ 4 Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd âÍyêø9$# ÞOÅ6yÛø9$# ¨bÎ) úïÏe$!$# yYÏã «!$# الإِسْلاَم
È@è% ¢Oßg¯=9$# y7Î=»tB Å7ù=ßJø9$# ÎA÷sè? ù=ßJø9$# `tB âä!$t±n@ äíÍ\s?ur ù=ßJø9$# `£JÏB âä!$t±n@ Ïèè?ur `tB âä!$t±n@ AÉè?ur `tB âä!$t±n@ ( x8ÏuÎ/ çöyø9$# ( y7¨RÎ) 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖÏs%
ßkÏ9qè? @ø©9$# Îû Í$yg¨Y9$# ßkÏ9qè?ur u$yg¨Y9$# Îû È@ø©9$# ( ßlÌ÷è?ur ¢yÛø9$# ÆÏB ÏMÍhyJø9$# ßlÌ÷è?ur |MÍhyJø9$# z`ÏB ÇcyÛø9$# ( ä-ãös?ur `tB âä!$t±n@ ÎötóÎ/ 5>$|¡Ïm . سُبْحَانَ اللهِ ٣٣X
اَلْحَمْدُ
للهِ ٣٣X اَللهُ اَكْبَر ٣٣X X لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ' لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ ٣X لآ اِلهَ الاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ
اللهِ ٣X لآ اِلهَ الاَّ اللهُ ١٠٠X لآ اِلهَ الاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا
وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ اللهُ تَعَالَى وَنَحْنُ
مِنَ الامِنِيْنَ..... baca doa
33. Dzikir setelah Sholat Jum’at
اَلْفَاتِحَةْ...
٧X, سورة الأِخْلاَصْ... ٧X,
سورة
الْفَلَقْ....٧X, سورة النَّاسِ.... ٧X,
يَاغَنِيُّ
يَاحَمِيْدُ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ
يَارَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ اَغْنِنِيْ بِحَلاَلِكُ عَنْ حَرَامِكَ
وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ ٤X
اِلهِيْ
لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ اَهْلاً # وَلاَ اَقْوَاى عَلَى نَارِ الْجَحِيْمِ فَهَبْ لِىْ تَوْبَةً واغْفِرْ
ذُنُوْبِي # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ الْعَظِيْمِ
Langganan:
Postingan (Atom)