Pages

Jumat, 28 Januari 2011

ENGARUH BIMBINGAN BACA AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA SMP NEGERI

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Penegasan Judul
Untuk lebih memudahkan pembahasan maupun untuk menghindari kekeliruan penafsiran terhadap judul Skripsi
PENGARUH BIMBINGAN BACA AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA SMP Negeri 1 AIR NANINGAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2008-2009.
Maka penulis merasa perlu untuk memperbaiki penegasan sebagai berikut:
1.      Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang[1]
Pengaruh yang dimaksud skripsi ini adalah suatu daya yang timbul yang membentuk watak dan kepercayaan siswa.
2.         Bimbingan
Petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan dan sebagainya sesuatu, tuntunan pimpinan.[2]
Menurut Prayitno dan Erman Amti mengemukakan bahwa :
“Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku”. [3]

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan seseorang atau guru pembimbing kepada seseorang atau sekelompok orang (siswa), sehingga seseorang atau sekelompok orang (siswa) tersebut dapat mengatasi persoalan atau kesulitan belajar yang dialaminya dan kemudian ia dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik
3.         Baca Al-Qur’an
Baca adalah Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.[4]
Kitab SuciUmat Islam.[5], Kitab Suci Umat Islam dan merupakan firman-firman Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril untuk dipahami dan diamalkan sebagi petujuk atau pedoman hidup umat manusia.[6]
Jadi yang dimaksud dengan baca al-Qur’an adalah melafalkan al-Qur’an yang menjadi suatu pegangan yang menjadi tuntunan dan pedoman umat Islam yang berisi firman-firman Allah Swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
4.      Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil yang telah dicapai[7]. Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.[8]
Menurut Oemar Hamalik :
“Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”[9]
Menurut Suparta dan Herry Noer Ali :
“Belajar mengandung arti perubahan dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar”[10]
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan  prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa yang berupa penghargaan atau nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
5.      Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah :
“Suatu Pengertian yang diberikan kepada umat manusia agar mereka selamat dunia dan akhirat menyerahkan diri kepada Allah Yang Maha Esa, supaya manusia dapat hidup bahagia sejahtera mengatur perdamaian dunia demi kemuliaan keluhuran diri, keluarga masyarakat di dunia dan akherat”.[11].

Pendapat lain mengatakan bahwa :
“Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian muslim yang memiliki nilai-nilai agama dan konsisten terhadap nilai-nilai tersebut sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan serta keselamatan.”[12]

Jadi yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah upaya yang dilakukan untuk membentuk kepribadian muslim yang memiliki nilai-nilai agama dan konsisten terhadap nilai-nilai tersebut.
6.      SMP Negeri 1 Air Naningan Kabupaten Tanggamus
Adalah satuan tingkat pendidikan menengah dan merupakan tempat penulis melakukan penelitian pada skripsi ini.
Jadi yang dimaksud dengan  Pengaruh Bimbingan Baca Al-Qur’an Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SMP Negeri 1 Air Naningan Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008-2009 pada skripsi ini adalah daya yang timbul dari pemberian bantuan layanan baca al-Qur’an yang dilakukan secara berkesinambungan terhadap hasil belajar dan prestasi siswa SMP Negeri 1 Air Naningan.




B.          Alasan Memilih Judul
1.            Adanya variasi nilai atau prestasi belajar mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Negeri 1 Air Naningan yang masih rendah.
2.            Al-Qur’an adalah bacaan umat Islam yang harus dipelajari dan di baca oleh setiap umat Islam, karena dengan membacanya kita akan mendapatkan pahala.
3.            Hasil belajar siswa akan lebih baik apabila ada upaya pembinaan pembelajaran oleh setiap guru, sehingga motivasi siswa tinggi sebagaimana yang diinginkan untuk mencapai prestasi yang optimal.
4.            Betapa tinggi dan pentingnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk dipelajari karena membahas ajaran Islam tentang cara – cara manusia melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.

C.                Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan agama di Indonesia sudah menjadi perbincangan dan dianggap sebagai persoalan yang cukup pelik, hal ini menjadi kesulitan karena ada tuntutan supaya sifat keagamaan tadi diberi bentuk yaitu “pengajaran Agama”  yang  tidak  lain  adalah  hakikat syariat agama yang diberi bentuk pasti dan tertentu.
Al-Qur’an merupakan himpunan wahyu Allah SWT yang ditujukan kepada seluruh umat Islam, di dalamnya terkandung pesan-pesan kepada manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta menjelaskan jalan hidup yang bermaslahat bagi umat manusia, karena Allah SWT  mencipatakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini sebagaimana firman Allah SWT :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لَلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي اْلأَرْضِ خَلِيْفَةً
Artinya : Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". (Q.S. Al-Baqarah : 30)[13]

Kemudian manusia diberi tugas untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, oleh karena itu disamping manusia dijadikan Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna juga diwajibkan lagi untuk menambah bekal kemampuannya yaitu dengan menuntut ilmu yang sebanyak-banyaknya, karena Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan sebagaimana fiirman-Nya :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَات
Artinya : niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat". (Q.S. Al-Mujadilah : 11)[14]

Al-Qur’an merupakan petunjuk sebagaimana dikemukan Mahmud Saltut dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yang disebutnya sebagai maksud-maksud Al-Qur’an yaitu :
  1. Petunjuk tentang aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia dan tersimpul dalam keimanan akan keesaan tuhan serta keprcayaan akan adanya hari pembalasan.
  2. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupan, baik individu maupun kolektif.
  3. Petunjuk mengenai syare’at dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungan dengan tuhan dan sesamanya[15]

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT sebagai berikut :
Ayat mengenai petunjuk aqidah dan kepercayaan :
آلم  ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ هُدَى لِلْمُتَّقِيْنَ 
Artinya : Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Qs.al-Baqarah : 1-2)[16]

Ayat mengenai petunjuk Akhlak :
لِلَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ بِاْلآخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِ وَلِلَّهِ اْلمَثَلُ اْلأَعْلَى وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمِ     (النحل : ٦٠)
Artinya : Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Qs.al-Nahl : 60)[17]

Ayat mengenai petunjuk Syareat :
قَالُوْا يَا شُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيْرًا ِممَّا تَقُوْلُ وَإِنَّا لَنَرَاكَ فِيْنَا ضَعِيْفًا وَلَوْلاَ رَهْطُكَ لَرَجَمْنَاكَ وَمَا أَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيْزٍ    ( هود : ۹١ )
Artinya : Mereka berkata: "Hai Syu'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamu pun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami”.(Qs. Hud ayat 91)[18]

Pengelompokkan tersebut dapat disederhanakan menjadi 2 yaitu : petunjuk tentang akidah dan petunjuk tentang syari’ah.
Dalam menyajikan maksud-maksud, al-Qur’an menggunakan metode-metode sebagai berikut :
  1. Mengajak manusia untuk memperhatikan dan mengkaji segala ciptaan Allah sehingga mengetahui rahasia-rahasia-Nya yang terdapat di alam semesta.
  2. Menceritrakan umat terdahulu baik individu maupun kelompok sehingga dari kisah itu manusia dapat mengambil kesimpulan tentang hukum sosial yang diberlakukan Allah terhadap mereka.
  3. Menghidupkan kepekaan bathin manusia yang mendorongnya untuk bertanya dan berfikir tentang awal dan materi dari kejadiannya, kehidupannya dan kesudahannya sehingga insyaf akan tuhan yang menciptakan segala kekuatan.
  4. Memberikan kabar gembira dan janji serta peringatan dan ancaman.[19]

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yang mengandung firman Allah, turunnya secara bertahap melalui malaikat Jibril, pembawanya Nabi Muhammad SAW, susunannya dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surat An-Nas, bagi yang membacanya bernilai ibadah, fungsinya antara lain menjadi hujjah atau bukti yang kuat atas kerasulan Nabi Muhammad SAW. Keberadaannya hingga kini masih terpelihara dengan baik dan pemasyarakannya dilakukan secara berantai dari satu generasi ke genarasi lain.
Kesimpulannya adalah melakukan bimbingan baca al-Qur’an merupakan bagian yang penting dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Adapun nilai prestasi siswa SMP Negeri 1 Air Naningan Tahun  adalah :
Tabel 1. Data Hasil Pra Survey pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Air Naningan Kab.Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009 semester ganjil.
No
Indikator
Pria
Wanita
Jumlah
1.


2.

3.
Yang mengikuti bimbingan baca al-Qur’an

Yang Malas-malasan

Yang tidak mengikuti bimbingan baca al-Qur’an
16


14

7
21


16

3
37


30

10
Jumlah
35
42
77
Sumber : interview Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dari data di atas diperoleh gambaran bahwa prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa masih rendah. Rendah prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)  disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa adalah pelaksanaan bimbingan baca al-Qur’an. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut variabel diatas, melalui sebuah penelitian yang diberi judul : PENGARUH BIMBINGAN BACA AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA SMPN 1 AIR NANINGAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2008-2009”.




D.                Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah identifikasi masalah maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah ada pengaruh bimbingan baca al-Qur’an terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa SMPN 1 Air Naningan Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008-2009”.

E.                 Hipotesis
“Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya”[20]
Menurut Suharsimi Arikunto “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”[21]
Sudjana mengatakan “Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hhal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan.”[22]
Berdasarkan pengertian diatas maka hipotesis adalah dugaan sementara mengenai sesuatu yang menjadi permasalahan dalam suatu penelitian yang patut diuji kebenarannya, adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh Bimbingan Baca al-Qur’an Terhadap prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa SMP Negeri 1 Air Naningan Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.

F.                 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.                Tujuan Penelitian
1        Untuk mengetahui Bimbingan Baca al-Qur’an pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
2        Untuk mengetahui Prestasi Belajar siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) membawa dampak dan pengaruh yang positif di SMP Negeri 1 Air Naningan Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.
3        Untuk Mengetahui pengaruh bimbingan baca al-Qur’an Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 1 Air Naninagn Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2008/2009.
2.                Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna ;
1        Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan alternatif pilihan dalam melakukan bimbingan bagi siswa.
2        Bagi siswa, dengan mengikuti bimbingan baca al-Qur’an dapat lebih memahami dan memeperdalam cara dan mengetahui isi al-Qur’an serta menerapkannya pada kehidupan sehari-hari..
3        Bagi penulis sendiri, dengan adanya penelitian ini menambah wawasan atau pengetahuan khususnya dalam menyusun skripsi untuk menyelesaikan studi di STAI Ma’arif Metro – Lampung.

G.                Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini penulis akan menguraikan tentang jenis dan sifat penelitian, disamping juga membahas tentang populasi.
1.            Jenis dan Sifat penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kancah atau lapangan, (field research) yang berusaha secara maksimal mengungkapkan fakta, lapangan dan kuantitatif melalui metode ilmiah dengan teknik pengumpulan data maupun analisis data yang jelas pula.
Sedangkan sifat penelitiannya adalah penelitian kualitatif S Margono menjelaskan bahwa “penelitian kualitatif adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”[23]
Dengan demikian dapat disimpulkan penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang dapat diartikan sebagai penelitian lapangan yang berusaha untuk mengungkapkan gejala atau fenomena suatu objek tertentu sekaligus untuk mengembangkan atau mendeskripsikan fenomena tertentu sesuai apa adanya.
2.            Populasi
Populasi Menurut Hadari Nawawi dalam Metodologi Penelitian Pendidikan yang dikutip oleh S Margono
“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.”.[24]

Populasi Menurut Suharsimi Arikunto
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus[25]

Berdasarkan  pendapat  di atas maka yang dimaksud dengan populasi adalah sejumlah individu yang diteliti dalam suatu penelitian, sehingga penulis menentukan populasi penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VIII yang yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII.a = 39 orang siswa dan kelas VIII.b = 38 orang siswa jumlah keseluruhan adalah 77 siswa di SMP Negeri 1 Air Naningan ditambah satu guru bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI)  jadi penelitian ini adalah penelitian yang kurang dari 100 orang, semua populasi akan diteliti jadi penelitian ini adalah penelitian populasi.
3.      Metode Pengumpulan Data.
a.      Metode Observasi.
Menurut S. Margono pengertian observasi adalah “Pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.[26]
Suharsimi arikunto menjelaskan ”bahwa observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat”[27]
Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa observasi adalah melaksanakan pengamatan kepada objek yang akan diselidiki dengan sistematis.
Metode ini digunakan sebagai penunjang untuk mengamati dan mengadakan pencatatan tentang jumlah siswa dan guru, mengamati tentang bimbingan baca al-Qur’an yang dialaksanakan di tempat penelitian.
Adapun yang menjadi sasaran dari metode ini adalah Kepala Sekolah, Kepala Staf Tata Usaha, Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
b.      Metode Interview
“Metode Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi untuk memperoleh informasi yang tepat dan objektif”.[28]

Dari kutipan tersebut maka Metode Interview merupakan suatu metode yang dilakukan penelitian untuk mengumpulkan suatu keterangan, fakta atau data melalui tanya jawab langsung atau berhadap muka dengan orang yang dibutuhkan, metode ini di tujukan kepada guru Pendidikan Agama Islam (PAI), kepada sekolah dan siswa guna mengetahui tentang proses belajar mengajar.
c.       Metode Tes
Menurut Suharsimi Arikunto, tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur dasar antara lain tes untuk mengukur intelegensi (IQ), tes minat, tes bakat khusus dan sebagainya, sedangkan untuk mengukur prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat di bedakan menjadi dua yaitu tes buatan guru dan tes standar[29]

Menurut S. Margono tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Persyaratan pokok bagi tes adalah validitas dan reliabilitas. [30]

Dalam melakukan metode tes ini penulis lakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bimbingan baca al-Qur’an terhadap mata pelajaran Pendidkan Agama Islam (PAI). tersebut diberikan terhadap siswa yang menjadi objek penelitian.
d.      Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Dokumentasi atau dokumenter menurut S. Margono adalah
”Cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.[31]

Suharsimi Arikunto menyebutkan ”mencari data mengenai hal-hal atau fariabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legher, agenda dan sebagainya”[32]
Melalui metode ini peneliti dapat mengungkapkan dengan catatan sejarah singkat SMP Negeri 1 Air Naningan Kabupaten Tanggamus, keadaan sarana prasarana gedung, keadaan guru dan prestasi belajar siswa maupun benda-benda lain yang dapat dicatat dan dilaporkan dalam penelitian ini secara lengkap data mendetail
4.      Metode Analisis Data
Dalam teknik analisa data, penulis mengolah hasil pengumpulan data dengan mendeskripsikannya kemudian menganalisa dan menyimpulkannya. Kemudian data yang diperoleh pengumpulan data, diseleksi dan disusun. Setelah itu data-data diklasifikasikan lalu dilakukan analisis data.
Dalam hal ini jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan teknik Contingency coefficient C dengan rumus sebagai berikut :
       c2 =
Keterangan :
c2         : Chi Kuadrat
fo         : Frekwensi yang diperoleh dari sampel
fh         : Frekwensi yang diharapkan[33]



[1] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta, Balai Pustaka,1998 hal 747
[2] Ibid, Hal  133
[3] Prayitno dan Erman Amti., Dasar-dasar dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rineka Cipta, 2004, Hal 99
[4] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., Op.Cit, Hal  72
[5] Ibid, Hal  133
[6] Salahuddin Hamid, MA, Ulumul Qur’an, Jakarta, Inti Media Cipta Nusantara, 2002, hal 17
[7] Ibid, Hal 787
[8] Ibid, Hal 14
[9] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,Jakarta, Bumi Aksara, 2001, Hal  27
[10] Suparta, Herry Noer Ali, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Amissco, 2002 Hal 27
[11] Barmawi Oemawi.,Materi Akhlak Jilid II, Jakarta, Rohmat Honi, 1980 Hal 17
[12] Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Al-Ma’arif, 1991 Hal
[13] Rifa’i, Moh., Al-Qur’an Dan Terjemahnya, Semarang, Wicaksana, 1994 Hal 13
[14] Ibid., Hal 910
[15] Hery Noer Aly, Op.Cit,  Hal 33
[16] Rifa’i, Moh., Op.Cit, Hal 8
[17] Ibid, Hal 410
[18] Ibid, Hal 341
[19] Ibid, Hal 34
[20] Margono S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2007, Hal 63
[21] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik,Jakarta, Rineka Cipta, 2006 Hal 71
[22] Sudjana, Metode Statistika,Bandung, Tarsito, 2005, Hal 219
[23] Margono S, Op.Cit, Hal 36
[24] Ibid, 118
[25] Suharsimi Arikunto., Op.Cit. hal 115
[26] Margono S, Op.Cit, 158
[27] Suharsimi Arikunto, Op Cit, 229
[28] ibid, Hal 165
[29] Suharsimi Arikunto,Op-Cit, Hal 223
[30] Margono. S ,Op-Cit,  Hal 170
[31] Ibid, Hal 181
[32] Suharsimi Arikunto, Op.Cit, Hal 231
[33] Suharsimi Arikunto., Op.Cit. hal 290

0 comments:

Posting Komentar