BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi
pedoman dalam menetapkan dasar segala hukum, baik yang menyangkut hubungan
antara hamba dengan Allah SWT, maupun hubungan antara hamba dengan sesama. Al-Qur’an
merupakan sumber ajaran Islam yang pertama dan utama, setelah itu adalah
As-sunnah.
Segala undang-undang atau peraturan dalam agarna Islam
bersumber dari keduanya. Untuk itu, seorang muslim diharapkan rnarnpu membaca Al-Qur’an
sebagai modal dasar untuk dapat memahami apa yang terkandung didalamnya.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka seorang muslim sewajibnya
dapat membaca Al-Qur’an kemudian mengajarkannya kepada yang belum bisa karena
sebaik-baik seorang muslim adalah yang mempelajari A1-Qur’an dan mengajarkannya.
Sabda Rasulullah Saw:
عَنْ عُثْمَانَ
بْنِ عَفَّا نَ رَضِيَ الله ُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمُ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه
البخاري)
Artinya
: "Dari Utsman bin Affan ra. Berkata : Rosulullah SAW bersabda
Sebaik-baik kamu (umut Islam) yaitu orang yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya. (HR. Bukhori)”.[1]
Agar bisa memahami dan kemudian mengamalkan petunjuk
dalam Al-Qur’an, tentulah harus terlebih dulu membacanya. Oleh karena, ketika
Jibril membawa wahyu Allah yang pertama, maka wahyu itu tak lain adalah
perintah untuk membaca :
اقِْرَأ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقْ (العلق : ۱)
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang menciptakan[2]
Selain itu perintah
membaca juga disebutkan dalam surat Al-Ankabut Ayat 45 :
اُتْلُ مَا
أُوْحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر وَاللهُ يَعْلَمُ مَا
تَصْنَعُوْنَ ( الانكبوت : ٤٥)
Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan[3]
Belajar Al-Qur’an
tidak hanya ditempat melalui belajar mandiri melainkan memerlukan guru, belajar
membaca mandiri belum tentu mengetahui kedudukan masing-masing huruf, terlebih
lagi cara membaca Al-Qur’an bersifat “Taufiqi” yakni menurut apa yang diajarkan
Rasulullah SAW.
Disamping itu
pembaca harus mengerti tata cara membaca Al-Qur’an, misalnya saja sebelum
membaca Al-Qur’an harus berwudhu, duduk ditempat yang baik, Al-Qur’an
ditempatkan pada posisi terbaik. Selain itu juga, membaca Al-Qur’an harus
disertai dengan bacaan tajwid.
Dari penjelasan
tentang kriteria cara membaca Al-Qur’an tersebut diatas, maka kemampuan membaca
Al-Qur’an yang ditekankan dilingkungan pelajar dapat dikelompokkan menjadi
beberapa hal, yaitu :
a.
Kemampuan pengucapan dan kecermatan.
b.
Kemampuan ilmu tajwid
c.
Adabu Tilawah
d.
dan kemampuan Indah bacaannya sesuai dengan jenis suara.
e.
Memperkenalkan dengan qira’ah sab’ah yang lebih menitik tekankan pada
keindahan qir’ah tilawah.
Kemampuan membaca
dari siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, adalah faktor guru
khususnya guru Al-Qur’an Hadits. Salah satu yang penting untuk diketahui oleh
guru adalah kemampuan menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran.
Pemilihan metode
yang serasi dan seimbang bagi pelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan seorang
guru dalam menyajikan pelajaran kepada anak didiknya. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat yang menyatakan bahwa :
…” Seyogyanya para
guru mestinya berusaha memilih metode yang serasi dan juga sedapat mungkin
diselingi dengan yang haru sehingga para siswa merasakan adanya kesegaran
ketika menerima pelajaran dalam kelas, mereka terhindar dari rasa bosan dan
mengantuk. Pelajaran akan dirasakan tidak sulit dan disenangi berkat
harmonisasi didalam pemakaian metode”.[4]
Dengan demikian
jika metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tepat dan serasi maka
kemampuan membaca Al-Qu’an siswa baik. Salah satu indikator dari keberhasilan
siswa adalah prestasi
belajar yang memuaskan,
dan dari kesemuanya
itu tidak terlepas
dari proses pembelajaran
yang melibatkan dua faktor utama
yang saling berinteraksi
guna mencapai tujuan
pendidikan yaitu guru dan
siswa. Hal yang perlu
di ketahui dan
dijalankan oleh guru
dalam melaksanakan interaksi
kegiatan pembelajaran, di
samping memperhatikan adanya
sarana, alat dan
materi, kurikulum pembelajaran,
lingkungan pembelajaran juga
harus memperhatikan metode
penyampaian materi pelajaran.
Madrasah Ibtidaiyah ( MI )
Masyariqul Anwar Hilan baji, desa
Tanjung kemala, Kecamatan, Pugung,
Kabupaten Tanggamus telah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan
hasil belajar khususnya pada kemampuan membaca Al-Qur’an
pada siswa, di antaranya dengan
memilih guru yang
berkualitas dalam bidang nya,
melengkapi sarana dan prasarana
sekolah seperti kelengkapan
buku-buku diperpustakaan, kelengkapan ruang
belajar, alat pelajaran
yang relevan, dan
salah satu kiat
dalam rangka meningkatkan
hasil belajar siswa
adalah dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan akurat sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa serta mengaktifkan kegiatan
belajar mengajar dan
disiplin kehadiran siswa.
Namun dari upaya tersebut diatas banyak mengalami berbagai hambatan baik
dari siswa sendiri, kompetensi guru, sarana yang belum memadai, sehingga
berpengaruh pada hasil belajar siswa salah satunya adalah rendahnya kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa,
Rendahnya kemampuan membaca Al-Qur’an
siswa dikarenakan guru
dalam menyampaikan kurang menarik perhatian siswa dan pada umumnya guru terlalu
cepat dalam menyampaikan materi pelajaran. Sehingga siswa
dalam memahami dan menguasai materi masih kurang, yang ditunjukkan dengan nilai
yang diperoleh siswa cenderung rendah. Berdasarkan identifikasi terhadap
masalah yang ditemukan di kelas terdapat beberapa kelemahan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Masyariqul Anwar Hilan
baji, desa Tanjung kemala yaitu 1) siswa tidak mampu menguasai hubungan antar
konsep, 2) siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru, 3) siswa
kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal, 4) siswa malu bertanya tentang
materi yang belum dimengerti.
Masalah-masalah tersebut diduga
merupakan masalah-masalah yang berkaitan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru. Terutama pada pelajaran Al-Qur’an
Hadits pada pokok bahasan membaca / qiro’ah. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Masyariqul Anwar Hilan
baji, desa Tanjung kemala, siswa kurang melaksanakan praktek membaca yang dilakukan dengan terus
menerus. Hal ini ditunjukkan
oleh rendahnya hasil
ulangan harian yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1
Rata-rata nilai Al-Qur’an Hadits pada sub materi mambaca / qiro’ah siswa
kelas V Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Masyariqul Anwar Hilan
baji, desa Tanjung kemala
Nilai
|
Jumlah
siswa
|
Persentase (%)
|
<
60
|
15
|
75 %
|
≥60
|
5
|
25 %
|
Jumlah
|
20
|
100 %
|
Kreteria
Ketuntasan Minimal (KKM) = 60
Dari
data tersebut
dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 65 hanya sebesar
25 %. Sementara itu guru menginginkan nilai yang memuaskan dengan
target semua siswa dapat menyelesaikan dan memenuhi standar ketuntasan minimal
mata pelajaran qur’an Hadits yaitu 65, oleh karena itu guru harus berusaha agar
harapan dapat terwujud. Dalam rangka mewujudkan harapan itu maka perlu
dilakukan upaya secara terpadu dengan melakukan beberapa pendekatan teknik dan
metode yang dianggap tepat, dalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan metode
drill dalam upaya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Masyariqul Anwar Hilan
baji, tahun pelajaran 2011/2012.
Metode drill adalah Metode
drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara
sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau
menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang
khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari
suatu hal yang sama.[5]
Seorang siswa perlu memiliki ketangkasan atau keterampilan
dalam sesuatu, misalnya dalam memahami huruf maupun suku kata dan membacanya.
Sebab itu di dalam proses mengajar belajar, perlu diadakan latihan untuk
menguasai keterampilan tersebut. Maka salah satu teknik penyajian pelajaran
untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah teknik latihan atau drill. Ialah suatu
teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Latihan
yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakannya membina anak dalam
meningkatkan penguasaan keterampilan itu; bahkan mungkin siswa dapat memiliki
ketangkasan itu dengan sempurna. Hal ini menunjang siswa berprestasi dalam
bidang membaca khususnya membaca Al-Qur’an. Teknik ini memang banyak digunakan
untuk pelajaran membaca. Dalam hal ini banyak cara yang memerlukan latihan
khusus dan teratur, serta pengawasan dari trainer yang baik. Kemampuan untuk
mencapai keberhasilan belajar secara akurat dan tuntas adalah dengan berlatih
dan melakukan praktek, yang diterapkan pada berbagai subjek membaca. Berlatih
juga bisa dikatakan bagian dari praktek sebagai prosedur pembelajaran,
contohnya: Drill (berlatih): mengeja kata, menghapal, dan sebagainya.
B.
Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
1. Kurangnya kemampuan Dalam membaca Al-Qur’an
Khususnya mata pelajaran Al-Qur’an hadits yang diperoleh siswa kelas
V (lima) di Madrasah Ibtidaiyah ( MI )
Masyariqul Anwar Hilan baji, desa
Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.
2. Penggunaan metode
mengajar guru di MI Masyariqul Anwar Hilian baji, Tanjung Kemala Kecamatan
Pugung, Kabupaten Tanggamus kurang bervariasi.
C.
Pembatasan Masalah
Pembatasan Masalah
diperlukan untuk mempermudah
pembahasan dan supaya
permasalahan menjadi jelas dan peneliti bisa
terfokus pada penelitian yang di telitinya.
Adapun pembatasan masalah penelitian ini adalah Penggunaan
metode drill dalam upaya
peningkatan kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa di
Madrasah Ibtidaiyah ( MI )
Masyariqul Anwar Hilan baji, desa
Tanjung Kemala, Kecamatan, Pugung,
Kabupaten Tanggamus.
D. Rumusan masalah
Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara yang
seharusnya dengan kenyataan yang ada di
lapangan. Berdasarkan latar
belakang masalah, maka
rumusan masalah pada
penilitian ini adalah: “Apakah dengan
menggunakan metode drill dapat meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Masyariqul
Anwar Hilan Baji tahun pelajaran 2011/2012”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan
Penelitian ini yaitu
untuk :
a.
Untuk meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an siswa di Madrasah Ibtidaiyah
( MI ) Masyariqul Anwar Hilan baji, desa
Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.
b.
Untuk mengetahui
apakah dengan metode
drill dapat meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di Madrasah Ibtidaiyah
( MI ) Masyariqul Anwar Hilan baji, desa
Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.
F.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian
ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran guru dan
siswa, sebagai berikut :
a.
Bagi guru
Bagi
guru dapat memperkaya
metode pembelajaran yang
dilakukan dikelas khususnya
mata pelajaran Al-Qur’an
hadist dan pembelajaran
membaca Al-Qur’an di
Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul
Anwar Dusun Hilian Baji Desa
Tanjung Kemala Kecamatan Pugung Kabupaten
Tanggamus Sebagai sumbangan pemikiran penulis bagi peningkatan mutu pendidikan terutama dalam kemampuan membaca Al-Qur’an.
b.
Bagi siswa
Bagi siswa dapat mengembangkan
kemampuan belajar interaksi
dengan sesama siswa maupun
guru, melalui metode dril
c.
Bagi sekolah
Manfaat
penelitian ini bagi sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan Al-Qur’an hadits khususnya dan
mata pelajaran lain yang relefan di Madrasah Ibtidaiyah ( MI )
Masyariqul Anwar
[1] Imam
Abu Zakariya Yahya bin Syarf, Riyadatus Shalihin,Terjemahan Salim
Bahresi, PT. Al-Ma'arif, Bandung, 1987. h. 123.
[2]
Rifa’i Moh, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, Wicaksana, Semarang, 1994, h.
1079
[3]
Ibid, h. 635.
[4] Tayar
Yusuf dan Yurnalis Etek, Keragaman Tekhnik Evaluasi dan Metode Penerapan
Jiwa Agama, PT. Ind. HIP-Co,
Jakarta, 1987, h.105.